ANKARA (voa-islam.com) - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Mesir harus membebaskan Presiden Mohamed Mursi dari penjara dan membatlkan hukuman mati bagi para pendukungnya terhadap pendukungnya sebelum Ankara mempertimbangkan membuka kembali hubungan dengan Kairo, Kamis, 9/4/2015.
Di bawah al-Sisi pasukan keamanan Mesir melakukan pembantaian massal terhadap ribuan anggota Ikhwan, dan memenjarakan puluhan ribu anggota Ikhwan, termasuk menjatuhi hukuman mati terhadap para pemimpin tertinggi gerakan itu.
"Mohammad Mursi adalah presiden yang dipilih oleh 52 persen suara dari 78 juta rakyat Mesir. Al-Sisi harus memberinya kebebasan", tegas Erdogan seperti dikutip oleh surat kabar Turki mengatakan kepada wartawan yang berada dalam penerbangan dalam pesawat saat ia kembali dari kunjungan resmi dari Iran.
Seorang pejabat dari kantor Presiden Erdogan menegaskan komentarnya.
Presiden Mohammad Mursi dan Ikhwanul Muslimin memiliki hubungan dekat dengan Turki dan Partai AK Party, di mana Erdogan muncul sebagai salah satu pengkritik paling keras atas penggulilngan Mursi, dan menyebutnya sebuah "kudeta tidak dapat diterima" oleh thearmy.
Kunjungan Erdogan baru-baru ini ke Arab Saudi, dan dukungannya terhadap operasi militer Saudi yang dipimpin terhadap pemberontak Houthi inYaman di mana kapal-kapal perang Mesir telah mengambil bagian, telah memicu spekulasi tentang pencairan mungkin dalam hubungan antara Ankara dan Kairo.
Erdogan memiliki perhatian yang sangat besar terhadap Mesir, khususnya terhadap Presiden Morsi yang digulingkan dan mengharapkan pemerintah menghentikan segagla tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan terhadap para pemimpin Ikhwan dan anggotanya. (dtta/wb/voa-islam.com)