SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Pemberontak Syi'ah Houtsi Yaman melakukan "pembantaian" di kota pelabuhan selatan Aden pada hari Rabu (8/4/2015) setelah bergerak maju ke pusat kota tersebut, penduduk setempat mengatakan kepada Asharq Al-Awsat.
"Pasukan yang setia pada Houtsi dan mantan presiden Ali Abdullah Saleh tanpa pandang bulu menembaki rumah-rumah sipil di distrik Ma'alla dan Kawah, menyebabkan lebih dari 22 orang yang tewas dan 70 lainnya terluka," kata seorang sumber lokal kepada Asharq Al-Awsat.
Penduduk setempat mengatakan bahwa para pemberontak Syi'aah Houtsi telah menembakkan roket berpeluncur granat "tanpa pandang bulu" di wilayah pemukiman, mengakibatkan puluhan kematian. Kelompok pemberontak Syi'ah, yang bersekutu dengan mantan presiden Saleh, telah membuat keuntungan di Aden selama beberapa hari terakhir.
Aden telah menjadi ibukota presiden sah Abdu Rabbu Mansour Hadi setelah pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran tersebut mengambil alih kendali ibukota Sana'a.
Meskipun koalisi yang dipimpin Saudi telah gagal untuk menghentikan para pemberontak Syi'ah itu memasuki pelabuhan selatan strategis tersebut, koalisi menegaskan bahwa mereka telah memotong jalur pasokan dan menghancurkan depot-depot senjata yang dikuasai Houtsi dan sekutunya di tempat lain di Yaman selatan.
Pasukan koalisi yang dipimpin Saudi telah dalam proses melaksanakan "operasi bantuan" di Aden untuk membantu orang-orang Yaman, berkoordinasi dengan Palang Merah setelah kapal bantuan Palang Merah tiba di pelabuhan selatan, Rabu.
"Mengingat kondisi yang bergejolak di sejumlah distrik di sekitar pelabuhan Aden karena tindakan sabotase yang dilakukan oleh milisi Houtsi dan para pendukung mereka. . . kami telah berkoordinasi dengan Komite Rakyat di Aden untuk memfasilitasi pengiriman bantuan," kata Brigadir Jenderal Ahmed Bin Hasan Asiri.
Asiri, yang merupakan konsultan Menteri Pertahanan Saudi dan juru bicara resmi pasukan Koalisi, menambahkan: "Kami ingin memastikan koordinasi dan keselamatan kru. Kami bekerja sama sehingga kapal ini tidak jatuh ke tangan milisi Houtsi," katanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Saudi (SPA). (an/aa)