RIYADH (voa-islam.com) - Negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) bersikeras bahwa perundingan untuk mengakhiri konflik Yaman harus ditengahi oleh badan regional dan diadakan di Riyadh, dan menolak usulan Iran, Kamis, 30/4/2015.
Teheran telah menyerukan pembicaraan PBB antara faksi-faksi politik Yaman yang akan diadakan di tempat lain, tidak di negara yang terlibat dalam kampanye militer melawan milisi Syiah Houthih. Negara-negara Teluk, tetap bersikeras pertemuan harus dilangsungkan di Saudi.
Negara GCC yang terdiri Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Bersepakat pertemuan membahas krisis di Yaman, harus tetap dilangsungkan di Arab Saudi. Negara Teluk bersepakat tentang tempat pertemuan, kecuali Oman - terlibat dalam kampanye dilancarkan pada 26 Maret melawan milisi Houthi, yang didukung oleh Syiah Iran.
Dalam sebuah pernyataan setelah mereka bertemu di Riyadh, para menteri luar negeri Teluk menegaskan "dukungan untuk upaya intensif oleh pemerintah Yaman yang sah untuk mengadakan konferensi di bawah payung sekretariat GCC di Riyadh", tegas para Menlu GCC, Kamis.
Konferensi ini akan dihadiri oleh "semua pihak yang terlibat di Yaman dan kolompok pendukung pemerintah yang sah Yaman," kata Sekjen GCC Abdullatif al-Zayani.
GCC juga menyambut penunjukan Ismail Ould Cheikh Ahmed sebagai utusan khusus PBB untuk Yaman, menggantikan Jamal Benomar yang mengundurkan diri setelah kehilangan dukungan dari negara-negara Teluk untuk upaya mediasi nya.
Ini menyuarakan dukungan untuk upaya Ould Cheikh Ahmed dalam melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB memberlakukan embargo senjata dan sanksi terhadap pemberontak Syi'ah Houthi Yaman, dan menuntut mereka menarik pasukan mereka.
PBB bekerja n kembali menyerukan pembicaraan damai, tetapi mengalami kendala selama tempat untuk pertemuan. Namun, Arab Saudi yang menjadi pemimpin negara GCC, nampaknya bersikeras menolak permintaan Iran, dan mendikte GCC, agar pertemuan berlangsung di tempat yang netral, dan Arab Saudi telah menegaskan pembicaraan diadakan di Riyadh.
Koalisi melancarkan serangan udara untuk mengakhiri ambisi Syi'ah Huthi dan sekutu mereka dan mengembalikan kewenangan Presiden Abedrabbu Mansour Hadi, yang sekarang berada di Riyadh. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mendesak Iran untuk membantu meletakkan pembicaraan politik di Yaman kembali ke jalur perdamaian. (dtta/aby/voa-islam.com)