ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Para pejabat senior Pakistan telah mengesampingkan kemungkinan serangan Taliban dalam kecelakaan helikopter mematikan terbaru yang menewaskan sejumlah utusan asing.
Hal ini terjadi setelah kelompok Taliban mengatakan bahwa mereka menembak menembak jatuh helikopter militer di Pakistan utara, hari Jum'at (8/5/2015).
Menanggapi pernyataan Taliban, Menteri Luar Negeri Pakistan Aizaz Ahmad Chaudry mengatakan bahwa klaim oleh kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) adalah 'palsu'.
Sementara itu, Asim Bajwa, juru bicara militer Pakistan, juga menolak kemungkinan serangan oleh jihadis, mengatakan, "Helikopter tersebut jatuh karena kesalahan teknis."
Kecelakaan itu terjadi ketika salah satu helikopter dari konvoi tiga helikopter yang membawa delegasi diplomat asing dan para pembantu mereka untuk wilayah Gilgit-Baltistan Pakistan jatuh di sebuah sekolah.
Duta Besar Filipina dan Norwegia termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan helikopter yang mematikan tersebut. Istri duta besar Malaysia dan Indonesia juga kehilangan nyawa dalam kecelakaan fatal itu sementara Duta Besar Polandia dan Belanda juga termasuk di antara mereka yang terluka.
Kelompok Taliban Pakistan telah menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan fatal itu, mengatakan bahwa mereka telah menargetkan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
"Helikopter itu ditembak jatuh oleh rudal anti-pesawat, membunuh pilot dan banyak duta besar asing," sebuah email pernyataan berbahasa Urdu oleh juru bicara utama kelompok TTP Muhammad Khorasani mengatakan hari Jum'at.
Dia menambahkan, "Sebuah kelompok khusus Tehreek-e-Taliban Pakistan telah menyiapkan rencana khusus untuk menargetkan Nawaz Sharif dalam kunjungannya namun ia selamat karena ia bepergian dengan helikopter lain." (st/ptv)