RABBAT, MAROKO (voa-islam.com) - Sebuah jet tempur F-16 Maroko yang mengambil bagian dalam koalisi pimpinan Arab Saudi dalam pertempuran melawan pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman hilang pada hari Ahad (10/5/2015), Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Koalisi yang dipimpin Arab telah melakukan serangan udara terhadap pemberontak Syi'ah Houtsi dan unit-unit tentara yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh sejak 26 Maret dengan tujuan memulihkan kembali pemerintahan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi.
Maroko mengumumkan dukungannya kepada Arab Saudi sejak awal operasi militer dan telah mengirimkan pesawat-pesawat tempur F-16 yang ditempatkan di Uni Emirat Arab (UEA).
"Salah satu F-16 dari Angkatan Bersenjata Kerajaan (FAR) yang melakukan misi dari koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk mengembalikan legitimasi di Yaman telah hilang pada hari Ahad pukul 6 sore waktu setempat," pernyataan FAR yang dilakukan oleh kantor berita negara Maroko MAP mengatakan seperti dilansir The Daily Star.
Pilot dari jet kedua di skuadron yang sama tidak bisa melihat apakah pilot tempur F-16 yang hilang telah keluar dari pesawat katanya. Sebuah penyelidikan sedang berlangsung, tambahnya.
Maroko, bersama dengan Mesir, adalah salah satu sekutu terdekat dari negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) di Afrika Utara. Empat negara dari GCC - Arab Saudi, Qatar, Kuwait dan UEA - menjanjikan bantuan 5 miliar USD ke Maroko 2012-2017 untuk membantu kerajaan Afrika Utara itu mengatasi gejolak "Musim Semi Arab".
Maroko mengirim skuadron F-16 mereka ke UEA tahun lalu, ketika koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara terhadap Daulah Islam (IS) di Irak dan Suriah.
Ini adalah misi pertama dari pesawat tempur Maroko sejak negara itu membeli 24 jet dari AS pada 2011 untuk memodernisasi armadanya. (st/tds)