RIYADH (voa-islam.com) - Gencatan senjata kemanusiaan selama lima jam di Yaman telah dimulai, ujar Brigadir Jenderal Ahmed Asiri, juru bicara koalisi Arab kepada Al Arabiya, tetapi ia memperingatkan bahwa pemboman Houthi ke daerah perbatasan Arab Saudi bisa merusak "kepercayaan" gencatan, Selasa, 12/5/2015.
Gencatan senjata memasuki hari ketiga, tapi sudah terjadi pelanggaran oleh milisi Syi'ah Houthi, dan menembaki posisi pasukan koalisi nasional di Ma'rib, ungkap sumber keamanan kepada Al Arabiya News Channel
Gecatan senjata mulai berlaku pada Selasa, tapi milisi Syi'ah Houthi melakukan pemboman dari daerah perbatasan provinsi Jizan, hingga menit-menit terakhir.
Asiri mengatakan pasukan koalisi yang berkomitmen melakukan gencatan senjata, yang menurutnya mulai "benar-benar" pada pukul 11 malam waktu setempat.
Namun dia mengatakan koalisi akan terus melakukan aktifitas "intelijen, pengintaian dan pengawasan", menghadapi manuver militer yang dilakukan oleh milisi Syi'ah Houthi.
"Kami akan siap untuk bereaksi terhadap setiap pelanggaran jeda," katanya Asiri kepada AFP. "Kami sangat jelas. Jika mereka tidak menghormati ... kami akan terus melanjutkan perang", tambahnya.
Asiri mengatakan pasukan Saudi yang "siap untuk menanggapi setiap agresi atau serangan" dan ia menambahkan bahwa koalisi "akan menanggapi" jika milsi Syi'ah Houthi milisi terus melakukan manuver militer.
Milisi Syi'ah Houthi terus melakukan pemboman terhadap kota di perbatasan Arab Saudi, hingga gencatan senjata mulai berlaku, dan membuat keraguan mengenai apakah akan terus, Asiri menambahkan.
Sebuah zona eksklusif maritim, dilakukan oleh koalisi yang diipimpin Arab, tetap berlaku sekitar Yaman. Assiri mengatakan sebuah kapal Iran membawa bantuan ke Yaman, melalui Djibouti.
Sementara itu, Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, sebelumnya mengatakan telah melakukan pelacakan kapal Iran, dan Amerika l mengirim kapal perang untuk mengawasi zona laut Yaman. Juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren memperingatkan Iran terhadap "aksi" yang bisa mengancam gencatan senjata. (jj/aby/voa-islam.com)