BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Duta Besar AS untuk Libanon David Hale mengklaim pada Selasa (12/5/2015) bahwa Washington tidak memberi "lampu hijau" untuk intervensi militer Syi'ah Hizbullat di negara tetangga Suriah, menggambarkan keterlibatan kelompok militan Syi'ah bersenjata Libanon itu sebagai "magnet" yang menarik kelompok-kelompok jihad ke Libanon.
"Saya benar-benar yakin bahwa tentara Libanon memiliki kemauan dan kemampuan untuk mempertahankan perbatasannya," kata Hale dalam sebuah wawancara dengan televisi LBCI.
Ditanya apakah kebisuan AS pada keterlibatan Syi'ah Hizbullat dalam pertempuran Qalamoun semacam "lampu hijau" dari Washington, Hale menjawab: "Kami tidak memberikan siapa pun lampu hijau untuk melakukan sesuatu. Apa yang kami lakukan adalah mefokuskan diri pada militer dan mandatnya. "
"Kami sangat mendukung kebijakan pemisahan diri Libanon dari konflik di sana dan kami pikir mereka yang melanggar kebijakan pemisahan tersebut bertanggung jawab untuk banyak ketidakstabilan yang Libanon hadapi hari ini," tambah utusan AS.
Menjawab pertanyaan tentang Jabhat Al-Nusrah, yang memimpin perang melawan Syi'ah Hizbullat di dekat perbatasan Libanon, Hale menggambarkan kelompok Al-Qaidah itu sebagai ancaman bagi "semua orang yang beradab" dan bagi "semua orang layak di Lebanon."
Dia menambahkan: "Saya akan mengatakan bahwa Daesh -singkatan Arab untuk Daulah Islam - tidak menimbulkan ancaman bagi Libanon sampai Hizbullah (baca;Hizbullat) masuk ke dalam pertempuran di Suriah dan menyediakan magnet yang menarik para teroris ini di sini."
"Saya takut bahwa pihak-pihak eksternal yang terus mempertahankan rezim yang hanya mengabadikan konflik dan penderitaan di Suriah dan dalam banyak cara mendorongnya ke Libanon," Hale memperingatkan. (st/nahar)