LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Obeservatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pada hari Ahad (17/5/2015) bahwa penyerbuan pasukan khusus AS di Deir Al-Zor Suriah timur menewaskan 32 anggota Daulah Islam (IS) termasuk empat pemimpin mereka.
"Operasi AS membunuh 32 anggota IS, diantara mereka 4 pejabat, termasuk kepala perminyakan Abu Sayyaf, wakil menteri pertahanan IS, dan pejabat komunikasi IS," kata Rami Abdel Rahman, kepala dari SOHR sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Pejabat AS mengatakan sekitar selusin orang telah tewas dalam operasi tersebut.
Sebelumnya pada hari Sabtu Gedung Putih mengumumkan dalam sebuah pernyataan resmi, bahwa Pasukan Khusus AS melakukan operasi militer di kota Suriah Deir Al-Zor, Suriah timur laut, dan membunuh Abu Sayyaf, seorang pemimpin senior IS dan menangkap istrinya, Ummu Sayyaf.
Serangan itu dilakukan atas perintah Presiden AS Barack Obama, juru bicara nya pada masalah keamanan nasional, Bernadette Meehan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Tadi malam, dengan perintah presiden, personel AS yang berbasis di Irak melakukan operasi di al-Amr di Suriah timur untuk menangkap pemimpin senior ISIL yang dikenal sebagai Abu Sayyaf dan istrinya Ummu Sayyaf," kata pernyataan itu. ISIL merupakan akronim dari ISIS sebelum berubah menjadi Daulah Islam (IS).
"Selama operasi, Abu Sayyaf tewas ketika ia terlibat baku tembak dengan pasukan AS."
Meehan menambahkan: "Ummu Sayyaf ditangkap dan saat ini sedang dalam tahanan militer AS di Irak.
Sementara itu, seorang anggota dari Komite Koordinasi Lokal di Deir Al-Zor, Mohammed Hassan, berbicara kepada ARA News, mengatakan bahwa unit khusus dari pasukan koalisi internasional yang dipimpin AS yang melakukan operasi dekat kota al-Mayadeen di pedesaan timur Deir ez-Zor provinsi pada Jum'at tengah malam.
"Pada pukul 1:00 pagi, pesawat tempur mengintensifkan bombardir atas Deir Al-Zor, dan sekitar pukul 4:00 pagi daerah ladang minyak Omar menyaksikan penerjun yang dipimpin AS, menargetkan pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh komandan IS ini," tambah Hassan.
Sumber tersebut menunjukkan bahwa pasukan khusus AS masuk ke salah satu bangunan di ladang minyak Omar dan membunuh seorang anggota terkemuka IS yang disebut Abu Sayyaf yang diyakini telah menjabat sebagai kepala perminyakan di Daulah Islam.
Selain itu, operasi ini menyebabkan tertangkapnya istri Abu Sayyaf, yang diyakini menjadi salah satu saudara kandung Abu Bakr al-Baghdadi, selain pemimpin lain dari desa Baqras, seorang pejabat senior di Departemen Komunikasi IS.
Daulah Islam memberlakukan jam malam di kota itu setelah operasi AS, menurut Komite Koordinasi Lokal di Deir ez-Zor.
Wartawan Suriah Mustafa Abdi mengatakan ARA News bahwa ini bukan pertama kalinya pasukan koalisi melakukan operasi penerjunan; "Mereka melakukan operasi di kota Raqqa yang dikuasai IS selama penangkapan pilot Yordania Muadz Al-Kasasbeh tahun lalu".
"Operasi akurat dan sukses yang dipimpin AS baru-baru ini menunjukkan bahwa perang anti-IS memasuki fase yang sangat rumit, terutama karena Amerika menyadari bahwa serangan udara saja tidak cukup untuk mengakhiri atau melemahkan kelompok radikal tersebut," kata Abdi.
Abdi mengatakan bahwa misi menghilangkan IS bertepatan dengan dispersi faksi pejuang oposisi sekuler Suriah yang diandalkan oleh koalisi di tanah, di tengah tidak adanya strategi yang jelas dari perang melawan IS, yang masih menguasai daerah luas Suriah dan Irak setelah sembilan bulan awal serangan udara. (an/AFP,ARA)