AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Militer AS mengkui hari Senin (18/5/2015) bahwa jatuhnya Ramadi ke tangan Daulah Islam (IS) adalah "kemunduran" tapi sesumbar pemerintah Syi'ah Irak - bersama milisi Syi'ah dukungan Iran - dibantu oleh kekuatan udara Amerika pada akhirnya akan merebut kembali kontrol dari ibukota provinsi Anbar tersebut.
"Kami telah mengatakan selama ini bahwa akan ada pasang dan surut. Ini adalah sebuah pertarungan sulit, kompleks, berdarah," kata juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP.
"Dan akan ada kemenangan dan kemunduran. Dan ini adalah kemunduran," kata Warren kepada wartawan.
Namun demikian, Warren sesumbat bahwa koalisi Salibis pimpinan AS dan pasukan Syi'ah akan merebut kembali Ramadi dari tangan IS.
"Kami akan merebut kembali Ramadi," katanya.
"Kami akan merebutnya kembali dengan cara yang sama perlahan tapi pasti kita merebut kembali bagian-bagian lain dari Irak, dan itu adalah dengan pasukan darat Irak dikombinasikan dengan kekuatan udara koalisi."
Seorang perwira senior di komando militer AS yang mengawasi upaya perang anti-IS di Irak dan Suriah pekan lalu menegaskan para jihadis tetap "defensif," bahkan ketika pertahanan tentara Irak runtuh di Ramadi.
Tapi Warren mengakui bahwa IS sekarang memiliki kontrol atas Ramadi.
Kelompok IS "jelas tidak pada (posisi) defensif di Ramadi." pungkasnya. (st/AFP)