View Full Version
Kamis, 21 May 2015

Peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi Diam Rohingya Diusir

ACEH (voa-islam.com)- Aceh, melalui tokoh Pemudanya menghimbau agar ASEAn mengucilkan atas tindakannya “membuang” juga telah membunuh etnis muslim Rohingya. Penduduk asli sebelum berdirinya Negara Myanmar.

"Perlu adanya pengucilan oleh dunia internasional kepada Myanmar atas deskriminatif dan pelanggaran HAM yang terjadi di sana," kata tokoh pemuda Aceh Agusni kepada wartawan di Langsa, Kota Langsa, Rabu (20/05/2015) seperti yang dilansir dari Antara.

Selain itu ia juga meminta PBB untuk melakukan hal yang sama untuk Myanmar. Ia menyebut selama ini PBB hanya diam dan menyaksikan kebengisan yang dilakukan Negara Myanmar atas etnis minoritas muslim Rohingya.

"PBB harus segera bertindak, jangan berdiam diri. Pelanggaran HAM berat terjadi di Myanmar atas pembunuhan massal terhadap etnis Rohingya," kata dia.

Selain diskriminatif yang dilakukan oleh Negara Myanmar terhadap minoritas etnis Rohingya, Agusni meyakini bahwa pemerintah setempat juga melakukan genosida untuk mengusirnya.

"Kami mengecam keras tindakan deskriminatif dan genosida yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya," tegas dia.

Di Myanmar terdapat tokoh demokrasi dan peraih Nobel Perdaimaian pun menurutnya tidak dapat berbuat apa-apa. Hanya diam tanpa bersuara atas apa yang dilakukan oleh rezim dholim Myanmar.

Aung San Suu Kyi yang berasal dari Myanmar seribu bahasa, tiada reaksi atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya," katanya.

Dia mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyelesaikan masalah etnis muislim Rohingya di Myanmar sehingga kelompok minoritas tersebut tidak diusir secara besar-besaran ke negara tetangganya. Dan Agusni juga meminta UNHCR memfasilitasi keberlangsungan hidup etnis Rohingya yang tersebar di beberapa negara. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version