RAFAH, MESIR (voa-islam.com) - Mesir membuka kembali perbatasan Rafah dengan Gaza selama dua hari sejak Selasa (26/5/2015), para pejabat perbatasan Palestina mengatakan, untuk pertama kalinya sejak Maret.
Maher Abu Sabha, direktur penyeberangan perbatasan di Jalur Gaza, mengatakan lalu lintas diizinkan masuk ke Gaza saja, untuk memungkinkan kembalinya warga Palestina yang terdampar di Mesir.
"Saya bepergian pada 10 Maret untuk pengobatan mata untuk anak saya, tapi kita terjebak," kata Ahmed Al-Hato AFP.
"Aku hanya membutuhkan tujuh hari, tapi mereka menutup persimpangan," katanya.
Mesir menutup penyeberangan, satu-satunya jalur akses ke Jalur Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel, setelah pemboman di Semenanjung Sinai pada bulan Oktober menewaskan 30 tentaranya.
Sejak itu Mesir secara sementara membuka kembali perlintasan itu beberapa kali.
Serangan bulan Oktober juga menyebabkan keadaan darurat dan jam malam yang diberlakukan di beberapa bagian Utara Sinai, di mana pasukan keamanan memerangi mujahidin.
Tentara Mesir juga telah menciptakan zona penyangga yang luas di sepanjang perbatasan dengan Gaza, menghancurkan ribuan rumah penduduk, yang mereka klaim bertujuan untuk mencegah infiltrasi oleh para pejuang Islam.
Meskipun langkah-langkah ini, pada tanggal 29 Januari 30 orang lain tewas ketika roket dan bom mobil menargetkan pangkalan militer dan pos keamanan lainnya di Sinai Utara.
Ansar Bayt al-Maqdis, gerakan jihad yang berafiliasi dengan Daulah Islam (IS), telah menyatakan bertanggung jawab atas sebagian besar serangan di Sinai Utara, termasuk pada bulan Oktober dan Januari. (st/AFP)