View Full Version
Rabu, 27 May 2015

Jet Tempur Koalisi Saudi Bombardir Markas Komando Pasukan Khusus Yaman di Ibukota Sana'a

SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Jet-jet tempur koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengebom markas pasukan pemberontak sekutu Syi'ah Houtsi di ibukota Yaman, hari Rabu (27/5/2015) dalam serangan yang menewaskan "setidaknya 15" orang, saksi dan sumber medis mengatakan.

Jet-jet tersebut menargetkan markas komando pasukan khusus yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sana'a selatan, serta depot senjata di Fajj Attan, sebuah lingkungan menghadap ibukota, kata warga.

Paramedis mengatakan kepada Agence France Presse (AFP) bahwa serangan itu telah menimbulkan "puluhan" korban, tanpa memberikan jumlah tertentu.

Salah satu sumber medis di Rumah Sakit Sab'een Sana'a mengatakan fasilitas tersebut telah menerima "setidaknya 15 orang tewas dan puluhan terluka", tanpa menentukan jika korban termasuk warga sipil.

Sementara itu pasukan pemberontak yang setia kepada Ali Abdullah Saleh didukung oleh pemberontak Syi'ah Houtsi telah menargetkan basis-basis militer Saudi dekat dengan perbatasan ke dua negara tersebut.

Menurut oulet-outlet media pada hari Rabu, pasukan Yaman menembakkan sebanyak 40 roket ke sebuah pangkalan militer Arab Saudi di daerah al-Tuwal di wilayah Jizan dari barat daya Arab Saudi.

Pasukan sekutu pemberontak Syi'ah HOutsi juga menargetkan pangkalan militer Saudi Jabal al-Dukhan, MBC, Jabal al-Dood, al-radif dan sejumlah pangkalan lain di wilayah Jizan.

Pemberontak Syi'ah Houtsi juga ditargetkan sejumlah tank Saudi di pangkalan militer al-Makhrouq di provinsi Saudi selatan Najran.

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Riyadh melancarkan serangan udara di Yaman pada bulan Maret melawan pemberontak Syiah Houtsi dan pasukan sekutu yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, dalam upaya untuk mengembalikan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi kembali berkuasa.

PBB mengatakan bahwa hampir 2.000 orang telah tewas dan lebih dari setengah juta pengungsi dalam konflik itu sejak Maret lalu. (st/AFP)


latestnews

View Full Version