AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah kelompok tak dikenal telah meluncurkan situs baru yang menerbitkan profil para aktivis mahasiswa pro-Palestina di Amerika Serikat dalam upaya untuk mencegah mereka dipekerjakan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.
Situs itu, disebut Canary Mission, muncul pada pertengahan Mei dan isinya termasuk profil dari 54 aktivis pro-Palestina, terutama mahasiswa dan dosen, dengan foto dan link ke profil media sosial mereka.
"Ini adalah tugas Anda untuk memastikan bahwa para radikal hari ini adalah bukan karyawan besok hari," penjelasan video di situs anti-Muslim itu memperingatkan.
Para aktivis mengatakan bahwa postingan nama di website itu pelecehan dan "didorong oleh kebencian dan prasangka yang mendala."
Di antara mereka yang terdaftar di situs Canary Mission adalah Omar Barghouti, pendiri gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan ekonomi dan politik pada Zionis Israel.
Gerakan BDS berusaha untuk mengakhiri pendudukan dan kolonisasi Zionis Israel terhadap tanah Palestina dan menghormati hak kembali pengungsi Palestina.
Kampanye boikot BDS terhadap Zionis Israel dimulai pada bulan Juli 2005 oleh 171 organisasi Palestina, yang menyerukan "berbagai bentuk boikot terhadap Israel sampai memenuhi kewajibannya di bawah hukum internasional."
Meskipun dedikasi mereka untuk mendokumentasikan identitas para aktivis pro-Palestina, Canary Mission telah menyembunyikan rapat-rapat identitas para anggota dan pendukungnya. Tidak ada nama-nama dari para anggota staf, relawan, donor atau sekutu yang dipublikasikan di situs tersebut.
Akun MailChimp kelompok itu mengidentifikasi 10458, sebuah sudut Bronx di New York City yang mencakup Fordham University, sebagai Kode Pos mereka.
Pembuat film Rebecca Pierce pertama kali mengetahui bahwa ia telah diprofilkan di situs tersebut, ketika itu menyorotnya sebagai "Radikal Hari ini."
"Situs ini penuh dengan stereotip rasis tentang aktivitas kami, dan sengaja berusaha untuk mengaitkan sebuah gerakan mahasiswa non-kekerasan yang beragam kepada antisemitisme dan teror," kata Pierce dalam email kepada Guardian.
"Saya khawatir di masa depan pengusaha potensial melihat ini dan mendapatkan gambaran yang salah, tapi aku berdiri di belakang aktivitasku dan tidak akan membiarkan ekstrimis rasis untuk mengintimidasi saya." (st/ptv)