View Full Version
Ahad, 31 May 2015

Pemberotak Syi'ah Houtsi Kuasai Kota Saeed Setelah Sogok Pemuka Suku Lokal dengan Uang dan Senjata

SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka menguasai kota strategis Saeed di provinsi Shabwa Yaman selatan hari Sabtu (30/5/2015) menyusul penghianatan suku-suku setempat setelah pemberontak dukungan Iran itu memberikan mereka uang dan senjata, para pejabat keamanan dan saksi mengatakan.

Para pejabat suku mengatakan kota Saeed jatuh ke tangan pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka menyusul perubahan kesetiaan dari sejumlah suku di daerah tersebut. Para pejabat keamanan mengatakan para pemuka suku dan para pemimpin militer lokal menerima uang dan senjata dari sekutu pemberontak Syi'ah Houtsi untuk memfasilitasi masuknya mereka ke daerah itu. Mereka mengatakan puluhan pejuang tewas dalam dua hari pertempuran panjang, bersama dengan enam warga sipil.

Memberikan sogokan berupa uang dan senjata merupakan salah satu modus yang biasa digunakan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi untuk menguasai kota-kota di Yaman di samping menggunakan kekuatan senjata jika lawan yang mereka hadapi lebih lemah.

Sebuah koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi telah menargetkan pemberontak Syi'ah Houtsi sejak 26 Maret lalu setelah permintaan dari presiden Sah negara itu, Abdu Rabbu Mansour Hadi yang kini berada di pengasingan di Riyadh. Sementara itu pertempuran sedang berlangsung di tanah di Yaman antara pemberontak Syi'ah Hutsi yang didukung  pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh melawan para pendukung Presiden yang diperangi Abdu Rabbu Mansour Hadi.

Petugas keamanan dan pejabat medis Yaman mengatakan sedikitnya delapan warga sipil tewas hari Sabtu sebagai akibat dari bentrokan kekerasan di kota Aden, Taiz dan Marib.

Para pejabat militer mengatakan pertempuran berkobar antara milisi pro-Hadi dan pemberontak Syi'ah Houtsi di Dhale, setelah serangan kelompok pemberontak dukungan Iran itu bertujuan untuk merebut kembali kontrol kota strategis tersebut. Para petempur pro-Hadi berhasil merebut kendali kota itu pekan lalu.

Semua pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada wartawan. (st/AP)


latestnews

View Full Version