View Full Version
Senin, 01 Jun 2015

Ratusan Ribu Orang Berdemo di Istanbul Peringati Serangan Zionis Israel di Kapal Mavi Marmara

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Ratusan ribu pengunjuk rasa telah mengadakan pawai akbar di kota Istanbul Turki untuk memperingati ulang tahun serangan Zionis Israel di kapal bantuan Gaza Mavi Marmara tahun 2010 yang menewaskan 10 aktivis Turki.

Pawai itu diadakan pada hari Ahad (31/5/2015) dengan demonstran berkumpul di sebuah masjid di distrik Istanbul Fatih untuk acara peringatan tersebut. Setelah melakukan shalat di dalam dan di luar masjid, mereka mendengarkan pidato oleh ayah dari salah satu korban.

Lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, kata Izzet Sahin, anggota dewan Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH, kelompok bantuan berbasis di Istanbul yang menyelenggarakan acara peringatan tersebut.

"Meskipun lima tahun telah berlalu sejak kejadian itu, motivasi orang untuk mencapai keadilan hidup masih lebih dari sebelumnya," katanya sebagaimana dikutip oleh laporan media.

Sebelumnya pada hari itu, sekelompok anggota IHH melakukan shalat Subuh di depan kediaman Duta Besar Israel di ibukota Ankara.

Pada tanggal 31 Mei 2010, pasukan komando Zionis Israel menyerang kapal berbendera Turki MV Mavi Marmara yang merupakan bagian dari "Freedom Flotilla" di laut lepas di Laut Mediterania, menewaskan sembilan warga Turki, termasuk seorang remaja dengan kewarganegaraan Turki- AS, dan melukai sekitar 50 orang lainnya yang merupakan bagian dari tim dengan konvoi enam kapal. Orang kesepuluh  baru-baru ini meninggal setelah empat tahun dalam keadaan koma.

Armada itu mencoba untuk mematahkan blokade angkatan laut Zionis Israel di Jalur Gaza, yang membawa bantuan untuk rakyat Palestina di daerah kantong miskin.

Gaza telah diblokade sejak Juni 2007, yang telah menyebabkan penurunan standar hidup, tingkat pengangguran belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemiskinan tak henti-hentinya.

Serangan itu memicu kecaman internasional dan menjatuhkan hubungan antara Tel Aviv dan Ankara dalam titik terendah pada saat itu. (st/ptv)


latestnews

View Full Version