MALI UTARA (voa-islam.com) - Sayap Al-Qaidah di Afrika Utara telah menyatakan bertanggung jawab atas dua serangan terhadap misi penjaga perdamaian PBB di Mali, MINUSMA pekan ini, kantor berita Mauritania Al-Akhbar melaporkan hari Ahad (31/5/2015).
Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) mengatakan mereka berada di belakang "serangan roket di pangkalan MINUSMA" di Mali utara, hari Senin lalu dan ledakan ranjau darat hari Kamis yang menargetkan konvoi PBB di wilayah utara yang bergolak, menurut Al-Akhbar, mengutip Juru bicara AQIM Abderrahmane Al-Azawadi.
Kantor berita Al-Akhbar secara teratur memuat pernyataan dari kelompok-kelompok jihad.
Pada hari Kamis, MINUSMA mengumumkan bahwa tiga penjaga perdamaian Burkina Faso terluka ketika konvoi mereka dihantam setidaknya satu ranjau di wilayah Timbuktu.
Juru bicara AQIM bagaimanapun mengatakan ledakan ranjau itu telah menyebabkan kematian tiga anggota MINUSMA, Al-Akhbar melaporkan.
Komandan MINUSMA Mayor Jenderal Michael Lollesgaard dari Denmark dan kepala polisi misi Abdounasir Awale barada dalam konvoi tersebut, sumber MINUSMA mengataskan kepada AFP.
Seorang sumber keamanan MINUSMA yang berbasis di Timbuktu mengatakan "sangat mungkin" bahwa ranjau itu telah diletakkan sebelum konvoi tiba, yang secara khusus menargetkan dua komandan tersebut, saat pemeriksaan keamanan telah dilakukan sepanjang rute beberapa jam sebelumnya.
Secara terpisah, MINUSMA Selasa mengatakan penjaga perdamaian Bangladesh telah ditembak mati dan satu lagi terluka dalam "insiden" di daerah di Bamako. Misi PBB di mali masih menyelidiki insiden tersebut
Dengan 35 penjaga perdamaian yang tewas dalam pertempuran dengan mujahidin sejak awal tugas MINUSMA di tahun 2013, PBB telah menjelaskan Mali utara sebagai tempat paling mematikan di bumi untuk personil mereka. (st/AFP)