View Full Version
Kamis, 04 Jun 2015

United Airlines Minta Maaf pada Seorang Muslimah AS atas Perlakuan Diskriminatif

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat telah membuat permohonan maaf kepada seorang wanita Muslim AS setelah pramugari menuduhnya sebagai teroris dengan menolak untuk memberinya sebuah kaleng minuman bersoda yang belum dibuka.

Pekan lalu, Tahera Ahmad mengatakan di Facebook-nya bahwa pramugari melakukan diskriminasi terhadapnya ketika dia memberi kaleng soda yang belum dibuka untuk penumpang yang duduk di sampingnya dan dia ditolak untuk mendapatkan satu karena dia mungkin "menggunakannya sebagai senjata."

United Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Nona Ahmad adalah pelanggan kami dan kami meminta maaf padanya atas apa yang terjadi pada penerbangan tersebut. "

"Setelah menyelidiki masalah ini, United Airlines telah memastikan bahwa pramugari itu, seorang karyawan Shuttle America, tidak akan lagi melayani pelanggan United Airlines," Charles Hobart, juru bicara United Airlines, mengatakan kepada The Huffington Post.

"United Airlines tidak mentolerir perilaku yang diskriminatif - atau yang tampaknya diskriminatif - terhadap pelanggan atau karyawan kami," kata Hobart.

Namun, ia tidak menyebutkan apakah karyawan itu telah dipecat.

Aktivis Amerika Safiyya Sarkin menggambarkan insiden tersebut sebagai "tercela" dan mengatakan praktek diskriminasi harus dihentikan di seluruh dunia.

"Saya menemukan ini tercela dan tidak ada alasan untuk praktek diskriminasi ketika seseorang adalah orang yang tidak bersalah dalam sebuah pesawat," kata presiden dan pendiri Women Beyond Survival kepada Press TV.

"Praktek diskriminatif seharusnya tidak diperbolehkan tempat manapun di planet ini," katanya. "Saya akan menjadi orang pertama yang memboikot penerbangan Amerika dan apapun yang berhubungan dengan penerbangan Amerika."

Tahera Ahmad sendiri merupakan direktur hubungan antar agama dan pembimbing rohani di Northwestern University.


latestnews

View Full Version