View Full Version
Kamis, 11 Jun 2015

Para Pengacara Afrika Selatan Desak Penangkapan Presiden Mesir Al-Sisi

AFRIKA SELATAN (voa-islam.com)- Sebuah Asosiasi pengacara di Afrika Selatan telah mengajukan permintaan resmi untuk penangkapan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas tindakannya yang keras serta kejam terhadap para demonstran dan pembangkang politik sejak berkuasa setelah militer penggulingan mantan presiden Muhammad Muorsi bulan Juli 2013.

"Kami percaya Sisi melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan untuk pembunuhan mengerikan yang dihasilkan dari kudeta di Mesir," Yousha Tayoub, anggota dari Asosiasi Pengacara Muslim Afrika Selatan(MLA), Rabu (10/6/2015) sebagaimana dilansir PressTV.

Dia menambahkan bahwa para pejabat Afrika Selatan dapat mengambil kesempatan untuk menangkap, menyelidiki dan menuntut presiden Mesir untuk kejahatan ketika ia mendarat di Johannesburg pada hari Jumat untuk menghadiri KTT Uni Afrika ke 25.

"Kami memiliki bukti yang membuktikan bahwa el-Sisi melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kami telah mengajukan bukti kepada pihak berwenang dan berharap mereka akan bertindak, "kata Tayoub.

"Ada banyak pembunuhan dan penganiayaan terhadap para anggota Ikhwanul Muslimin dan pendukungnya [di bawah kekuasaan Sisi]," katanya.

Media Review Network (MRN, sebuah kelompok advokasi Afrika Selatan, juga menggemakan seruan untuk penangkapan Sisi.

"MRN mengingatkan pemerintah Afrika Selatan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Sisi adalah pelanggaran yang dikutuk secara universal," kata juru bicara kelompok itu, Ibrahim Vawda, Rabu.

"Penjahat perang dianggap musuh oleh seluruh umat manusia; demokrasi muda kita tidak boleh dilihat sebagai tempat yang aman bagi para penjahat tersebut, "kata Vawda.

Vawda lebih lanjut menyerukan kepada pemerintah Afrika Selatan untuk mewakili dirinya sebagai anggota terhormat dari Uni Afrika (AU) dan anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat internasional, dan bergerak untuk segera menangkap presiden Mesir tersebut.

Pemerintahan rezim militer Mesir baru-baru ini telah dilancarkan tindakan keras keras pada para pengikut Ikhwanul Muslimin dan Muhammad Mursi, presiden pertama negara itu yang dipilih lewat pemilu.

Tindakan keras itu menyebabkan lebih dari 1.400 orang dilaporkan telah tewas dan 22.000 lainnya ditahan. Ratusan orang juga telah dijatuhi hukuman mati di pengadilan massal. (st/ptv)


latestnews

View Full Version