JOHANESSBURG (voa-islam.com) – Presiden al-Sisi ternyata memang ‘penjahat’ yang tangan berlumurna darah rakyatnya. Maka, Abdel Fattah el-Sisi membatalkan rencana kunjungan ke Afrika Selatan menghadiri KTT Uni Afrika (AU) pekan ini, satu hari setelah sekelompok pengacara mengajukan permintaan hukum resmi penangkapannya, Kamis, 12/6/2015.
Presiden Mesir al-Sisi seharusnya tiba Jumat di Johannesburg memimpin delegasi negaranya KTT AU ke-25 bertajuk "Mengaktifkan Wanita Afrika," yang akan mulai pada tanggal 14 Juni.
Sebuah sumber presiden Mesir dikonfirmasi Anadolu Agency bahwa al-Sisi tidak akan menghadiri KTT dan Perdana Menteri Ibrahim Mehleb akan memimpin delegasi Mesir ke pertemuan KTT
Sebuah sumber diplomatik Afrika sebelumnya memberikan informasi mengatakan bahwa Sisi tidak akan berpartisipasi dalam KTT.
Sumber, yang berbicara dengan nama anonim, menambahkan bahwa Mesir telah resmi diberitahu negara tuan rumah al-Sisi tidak akan mengambil bagian dalam pertemuan itu dan bahwa Mehleb akan memimpin delegasi Mesir sebagai gantinya.
Pada hari Rabu, Asosiasi Pengacara Muslim Afrika Selatan (MLA) mengajukan permintaan hukum resmi melakukan penangkapan Sisi setibanya di Johannesburg, di mana harus ditahan atas segala kejahatannya yang sangat keji melakukan pembantaian massal rakyatnya, ketika berlangsung aksi demonstrasi yang menentang kudeta, 2013.
"Kami percaya al-Sisi melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melakukan pembunuhan yang sangat mengerikan saat berlangsung aksi yang menentang kudeta di Mesir 2013," kata pengacara Yousha Tayoub, anggota MLA. Penjahat kemanusiaan itu, akhirnya ‘ngeper’, takut tidak berani datang ke Afrika Selatan. (dta/wb/voa-islam.com)