JAKARTA (voa-islam.com)- Kepala Presidium MER-C Henry Hidayatullah menyengaja mengundang Presiden Joko Widodo di dalam meresmikan rumah sakit terbesar di Gaza. Rumah sakit yang didanai dari masyarakat Indonesia ini, adalah rumah sakit terbesar di Gaza. Pelayanan ini dikhususkan untuk rakyat Palestina.
"Pada prinsipnya kami mengundang beliau (Presiden Joko Widodo) untuk meresmikan RS Indonesia di Gaza. Beliau insya Allah setujui hadir hanya tinggal waktu diatur. Diserahkan pada beliau bisanya kapan," ujar usai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (17/06/2015) seperti yang dikutip Viva.
Rumah sakit yang baru selesai, diluncurkan perdana pada 15 Juni 2015, juga pengerjaannya yang memakan waktu 3,5 tahun ini ternyata dilengkapi peralatan medis yang cukup mumpuni. Misal CT scan 128 slice.
"Baru selesai (pembangunan) awal tahun ini, kemudian kami lengkapi dengan peralatan medis, seperti CT scan 128 slice," katanya.
Selain itu, rumah sakit ini dilengkapi dengan 100 bed. Namun demikian, rumah sakit ini sebetulnya hanya untuk warga khusus yang menjadi korban. Bila tidak ada, rumah sakit ini, secara operasionalnya untuk keseharian saja.
"Ada dua lantai dengan 100 bed. RS ini khusus untuk traumatologi, bila tidak ada kejadian khusus terkait pasien-pasien akibat perang, operasionalnya untuk keseharian. Ini hadiah dari masyarakat Indonesia ke masyarakat Palestina," ujarnya.
Yang mengejutkan selain di atas, ternyata rumah sakit di Gaza ini dibiayai murni dari uluran kepedulian masyarakat, tidak ada bantuan samasekali dari pemerintah Indonesia.
"Beliau (Jokowi) takjub dengan begitu besar dana terkumpul, dan apresiasinya adalah beliau sangat ingin untuk meresmikan ini," kata Henry.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, tak menampik apresiasi pemerintah tentang pembangunan RS tersebut. Jokowi, menurut Pratikno, meminta pihak MER-C berhati-hati agar bantuan dimaksud tidak terkesan diterima oleh salah satu yayasan/organisasi/lembaga yang anggotanya berafiliasi dengan salah satu faksi tertentu di Palestina. [Robigusta Suryanto/voa-islam.com]