NAYPYIDA (voa-islam.com)- Biksu Ma Ba Tha U Pamaukkha menuntut pemerintah Negara Myanmar agar melarang siswa muslim mengenakan penutup kepala, hijab, atau jilbab di lingkungan pendidikan. Ia juga meminta umat muslim di Myanmar agar tidak melaksanakan penyembelihan saat datangya hari Raya Idul Adha.
Kami akan menuntut serius bagi pemerintah untuk melarang siswa Muslim mengenakan burqa di sekolah-sekolah pemerintah dan untuk melarang pembunuhan hewan yang tak berdosa di pada Idul Adha," kata biksu Ma Ba Tha U Pamaukkha dikutip dari Republika, Selasa (23/06/2015).
Secara gamblang dan arogan, biksu ini juga mengatakan agar muslim di Myanmar seharusnya senantiasa mematuhi hukum yang telah berlaku. Namun ia mengaku, dengan mengatakan hal tersebut tidak berarti ia memusuhi agama Islam.
"Ketika mereka (Muslim) tinggal di Myanmar, mereka harus mematuhi hukum dan peraturan negara. Kami tidak menargetkan atau menyerang agama mereka," ujar Pamaukkha.
Tuntutan kepada pemerintah itu dibacakan oleh biksu Pamaukkha usai melaksankan konferensi di Myanmar yang melibatkan sekitar 1.300 biarawan pada Senin (22/06/2015).
Seperti diketahui, ketegangan antara Budha dan Islam di Myanmar telah memburuk semenjak banyaknya insiden kekerasan yang dilakukan pihak Budha terhadap kalangabn Muslim terutama terhadap Muslim Rohingya. Yang menyebabkan Muslim Rohingya banyak melakukan eksodus untuk mencari perlingsungan ke nagara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)