SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Bentrokan sengit meletus di barat daya Yaman pada Senin (22/6/2015) antara pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan pemberontak yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh karena rebutan pasokan minyak, sumber-sumber pemberontak mengatakan.
Sumber lain mengatakan pertempuran itu dimulai setelah kedua sekutu itu saling menyalahkan kerugian besar yang baru-baru ini mereka derita di tangan pasukan yang setia kepada Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi di Kegubernuran Al-Dalea, 245 kilometer selatan dari Sana'a.
"Sebuah perselisihan pahit muncul antara (pemberontak Syi'ah) Houtsi dan pasukan Saleh menyusul kerugian besar berupa nyawa dan amunisi yang mereka derita di provinsi Al-Dalea pada hari Sabtu," sumber Yaman yang lebih suka untuk tetap anonim mengatakan kepada Asharq Al-Awsat.
Puluhan pemberontak anti-Hadi tewas dalam pertempuran Sabtu, termasuk seorang komandan senior pasukan Garda Republik Yaman serta tiga pemimpin senior pemberontak Syi'ah Houtsi lainnya.
Pejuang pro-Hadi menghancurkan empat kendaraan lapis baja dan tiga tank milik pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan Saleh, kata sumber itu.
Sengketa ini dengan cepat meningkat menjadi bentrokan senjata. Belum diketahui apakah ada korban dalam pertempuran, kata sumber tersebut.
Setelah menduduki sebagian besar Sana'a September lalu, pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu menjalin aliansi dengan Saleh, yang masih dianggap berpengaruh dalam militer, meskipun mundur dari kekuasaan pada tahun 2012. Presiden Hadi dan pendukungnya asal Teluk mengatakan Saleh memfasilitasi pemberontak Syi'ah Houtsi pengambilalihan fasilitas pemerintah dan pangkalan militer di Yaman. (an/aa)
yaman, sana'a, pemberontak syi'ah houtsi, abdu rabbu mansour hadi, ali abdullah saleh,