View Full Version
Selasa, 30 Jun 2015

Ekstrimis Hindu India Pukuli Muslim yang Dituduh Sembelih Sapi

UTTAR PRADESH, INDIA (voa-islam.com) - Rekaman yang telah dirilis secara online menunjukkan para anggota organisasi ekstrimis Kafir Hindu memukuli seorang pria Muslim di negara bagian India utara dan paling padat penduduknya, Uttar Pradesh.

Video yang diposting di jejaring media sosial itu menunjukkan para anggota radikal dari organisasi Bajrang Dal, yang ideologinya didasarkan pada fundamentalis Hindutva, secara lisan melecehkan korban sementara seorang ekstrimis fanatik lain tanpa ampun memukuli pria Muslim tersebut, yang diidentifikasi sebagai Riyaz, dengan sabuk di kota Muzaffarnagar, terletak sekitar 130 kilometer utara ibukota, New Delhi, dan di depan sejumlah besar penonton.

Pria Muslim naas itu disiksa atas tuduhan bahwa ia mencoba untuk menyembelih sapi di distrik Shamli kota. Bagaimapun, Riyaz, telah menolak klaim itu dan mengatakan ia hanya berada di lokasi, di mana sapi itu diduga telah disembelih.

Video lebih lanjut menunjukkan pasukan polisi Kafir India yang justru menangkap korban penganiayaan, sementara tidak ada seorang pun dari para ekstrimis Bajrang Dal pelaku pemukulan yang ditahan.

Sementara itu, kelompok sipil telah menyalahkan Partai Samajwadi dan Partai Bharatiya Janata - dua partai politik besar India - menyalakan kembali perselisihan sektarian antara Muslim dan Kafir Hindu di Muzaffarnagar.

Pada bulan September tahun 2013, bentrokan antara Muslim dan Kafir Hindu di distrik Shamli dan Muzaffarnagar dari negara bagian Uttar Pradesh menewaskan lebih dari 50 orang dan menyebabkan 50.000 mengungsi. Banyak di antara komunitas Muslim meninggalkan rumah mereka mencari perlindungan di kamp-kamp bantuan.

Hanya sebanyak 294 orang yang ditangkap atas kekerasan, meskipun hampir 6.000 yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pengungsi Muslim India mengatakan rumah-rumah  darurat yang mereka tempati sedang dibongkar oleh pemerintah negara bagian untuk menghindari perhatian negatif media, menyusul laporan yang mengungkapkan 34 anak meninggal di kamp-kamp bantuan tersebut. (st/ptv)


latestnews

View Full Version