View Full Version
Rabu, 01 Jul 2015

ISIS Ancam Gulingkan Pemerintahan Hamas di Jalur Gaza

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - ISIS  mengancam untuk mengubah Jalur Gaza menjadi tanah garapan lain mereka di Timur Tengah, menuduh Hamas, organisasi yang menguasai wilayah Palestina itu, kurang ketat dalam penegakan syariat, Selasa (30/6/2015)

Seperti dilansir Reuters, pernyataan video berdurasi 16 menit tersebut, yang dikeluarkan dari ISIS di Suriah, merupakan tantangan publik langka kepada Hamas, yang telah menindak keras para Salafi jihadi di Gaza yang menentang gencatan senjata dengan Zionis Israel dan rekonsiliasi dengan rival faksi Palestina Fatah yang didukung AS.

"Kami akan mencabut negara orang-orang Yahudi (Israel) dan Anda dan Fatah, dan semua kaum sekuler tidak ada dan Anda akan diserbu oleh banyak orang kami yang merayap," kata anggota ISIS bertopeng dalam pesan yang ditujukan kepada "tiran dari Hamas".

"Aturan syariah (hukum Islam) akan dilaksanakan di Gaza, meskipun tanpa Anda. Kami bersumpah bahwa apa yang terjadi di Suriah hari ini, dan khususnya kamp Yarmouk, akan terjadi di Gaza," katanya, mengacu pada kemajuan IS di Suriah, termasuk di sebuah distrik pengungsian di Damaskus yang didirikan oleh para pengungsi Palestina.

IS juga telah mengambil alih sejumlah bagian Irak dan menyatakan tanggung jawab atas serangan di Mesir, Libya, Tunisia dan Yaman.

Hamas adalah gerakan Islam yang berbagi permusuhan bersama Salafi jihadi melawan Zionis Israel, namun tidak dalam pencarian mereka untuk perang agama global, mendefinisikan dirinya lebih dalam kerangka nasionalisme Palestina.

Hamas, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Zionis Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa, dan dilihat oleh negara tetangga Mesir sebagai ancaman keamanan regional telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007 lalu dari saingannya faksi Fatah pimpinan presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Tepi Barat.

Hamas telah melancarkan tindakan keras terhadap kelompok Salafi Jihadi di Jalur Gaza setelah serangkaian pemboman yang  dilakukan oleh kelompok Salafi.

Kelompok Hamas mengatakan mereka melihat kelompok yang lebih radikal sebagai ancaman. Sementara para anggota Salafi Jihadi menuduh Hamas bersikap lunak terhadap Zionis Israel dan gagal untuk menerapkan hukum syariah.

Awal Juni lalu para pendukung ISIS di Jalur Gaza juga pernah mengeluarkan ancaman, memberikan batas waktu selama 48 jam kepada kelompok Hamas yang berkuasa di wilayah itu untuk menghentikan tindakan keras terhadap mereka.

Namun demikian kelompok itu tidak mengatakan apa yang akan mereka lakukan jika tindakan keras terus berlanjut. Langkah Salafi jihadi di Gaza Ini hanya akan menambah  ruwet di Gaza, dan menguntungkan  Zionis. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version