View Full Version
Rabu, 01 Jul 2015

Pejabat Israel: Suriah Hilang, Bashar Assad Mungkin akan Jadi Presiden 'Alawistan'

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Seorang pejabat senior pertahanan Zionis Israel mengatakan Presiden Bashar Al-Assad mengendalikan hanya seperlima dari Suriah dan mungkin akan berakhir dengan hanya bertanggung jawab atas sebuah wilayah di bagian ekor yang didominasi oleh sekte minoritas Alawite nya saja.

Zionis Israel dan negara tetangganya Suriah adalah musuh jangka panjang, namun pernyataan oleh Amos Gilad, direktur Biro Urusan Politik-Militer di Departemen Pertahanan, mencerminkan kekhawatiran oleh negara-negara di kawasan ini bahwa Suriah sedang mengalami perpecahan de facto setelah empat tahun perang sipil.

"Suriah hilang. Suriah sedang sekarat. Pemakaman akan dinyatakan pada waktunya. Bashar Assad ini, ia akan dikenang dalam buku pelajaran sejarah sebagai salah satu orang yang kehilangan Suriah," Gilad mengatakan dalam sebuah konferensi intelijen yang diselenggarakan oleh jurnal Israel Defense, Senin (29/6/2015) sebagaimana dilansir Yerusalem Post.

"Sampai saat ini ia telah kehilangan 75 persen dari Suriah ... Dia, praktis, gubernur dari 20 persen Suriah. Dan masa depannya, jika saya dapat memprediksi, menyusut sepanjang waktu. Dan mungkin kita akan perlu dia  sebagai presiden (negara bagian) 'Alawistan'," tambah Gilad.

Sejak Maret, Assad telah terus kehilangan wilayah di barat laut, selatan dan tengah Suriah ke tangan kelompok-kelompok oposisi termasuk Daulah Islam (IS), Jabhat Al-Nusrah, dan pejuang sekuler Suriah.

Banyak analis percaya pasukan pro-pemerintah memfokuskan upaya mereka pada menopang kontrol atas wilayah barat Suriah yang membentang ke utara dari Damaskus melalui Homs dan Hama ke pantai Mediterania, termasuk jantung dari Alawit.

Namun, pemerintah Suriah masih berjuang untuk mempertahankan pos-pos di bagian lain negara itu, termasuk kota-kota di Hasaka dan Qamishli di timur laut, kota Deir Al-Zor di timur, Daraa di selatan dan Aleppo di utara.

Israel, yang sebagian besar berusaha untuk menjaga diri dari pemberontakan di negara tetangga, khawatir bahwa Assad bisa digulingkan oleh mujahidin Sunni yang lebih bermusuhan dengan negara Zionis tersebut dibandingkan dengan rezim Assad. (st/yp)


latestnews

View Full Version