ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Pemerintah Yaman di pengasingan yang dipimpin Abdu Rabbu Mansour Hadi pada hari Jum'at (17/7/2015) mengumumkan pembebasan kota kedua terbesar Yaman, Aden setelah empat bulan pertempuran dahsyat antara pasukan pro-Hadi dan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran.
"Pemerintah mengumumkan pembebasan provinsi Aden pada hari pertama Idul Fitri yang jatuh pada 17 Juli," wakil presiden Khaled Bahah mengatakan di Facebook seperti dilansir Arab News.
"Kami akan bekerja untuk memulihkan kehidupan di Aden dan semua kota yang dibebaskan, untuk mengembalikan air dan listrik," kata Bahah, yang juga perdana menteri.
Sebuah pernyataan pemerintah menegaskan pembebasan provinsi Aden. Pada hari Selasa, pasukan loyalis Hadi melancarkan Operasi Golden Arrow melawan pemberontak Syiah Houtsi, yang menguasai banyak wilayah Aden pada bulan Maret sehingga memaksa pemerintah sah Yaman mengasingkan diri di negara tetangga Arab Saudi.
Balasan itu dilakukan oleh milisi selatan Perlawanan Rakyat, didukung oleh bala bantuan yang baru dilatih dan diperlengkapi di Arab Saudi.
Kantor berita resmi pemerintah mengatakan pasukan loyalis telah membersihkan kantong terakhir perlawanan pemberontak Syi'ah Houtsi di distrik kota Mualla hari Kamis. Mereka mengamankan bandara dan mengepung distrik diplomatik Khormaksar awal pekan ini.
Namun demikian pemberontak Syi'ah Houtsi masih mengontrol beberapa distrik-distrik di kota itu, para saksi mengatakan, menambahkan bahwa pertempuran masih berlangsung untuk wilayah-wilayah pusat di pelabuhan selatan tersebut.
Bentrokan berkecamuk di tepi Mualla, yang mengarah ke Tawahi, kata mereka.
Para petempur pendukung Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi "berusaha untuk maju ke Tawahi tetapi mereka menghadapi perlawanan," kata seorang saksi mata.
Lima warga sipil dan tujuh pejuang selatan tewas dalam kabupaten Mualla dan Crater, kata sumber-sumber medis.
Wartawan Radfan Al-Dubiss, yang mengepalai stasiun radio lokal Suara Selatan, juga terluka ketika sebuah peluru menghantamnya di kepala, seorang koresponden AFP melaporkan.
Dalam pidato Idul Fitri, Hadi memberikan penghargaan kepada para petempur loyalisnya dan bersumpah bahwa Aden akan menjadi batu loncatan untuk kemenangan nasional.
"Aden akan menjadi kunci untuk keselamatan Yaman," kata Hadi dalam pidato yang disiarkan Kamis malam. "Dari Aden kita akan mendapatkan kembali semua Yaman." (st/an)