View Full Version
Jum'at, 31 Jul 2015

14 Orang Terluka dalam Serangan Pejuang Patani di Markas 'Shahawat' Thailand

YALA, THAILAND (voa-islam.com) - Empat belas orang terluka dalam serangan hari Jum'at (31/7/2015) oleh pejuang Patani yang menggunakan peluncur granat dan senjata otomatis di wilayah selatan Thailand yang berpenduduk mayoritas Muslim dan dilanda perang, kata para pejabat.

Serangan pagi hari pada sukarelawan keamanan desa, sebuah pasukan perlindungan lokal yang dipersenjatai dan dibayar oleh negara Budha Thailand untuk melawan mujahidin, di provinsi Yala menyebabkan empat orang terluka parah, kata polisi kepada Agence France Presse.

"30-40 tersangka menyerang sebuah merkas di distrik Yaha sekitar pukul 1:00 dini hari... pertama mereka menembakkan peluncur granat, kemudian senapan serbu M16. Itu berlangsung selama sekitar 30 menit," kata Tanongsak Wangsupha, komandan polisi Yala.

Yala merupakan salah satu dari empat negara bagian selatan Thailand yang telah bergolak oleh perang selama satu dekade.

"Para pemberontak (baca;mujahidin Patani)ingin kembali menegaskan kekuasaan mereka ketika sekarang penduduk desa bekerja sama dengan otoritas negara," katanya. Para relawan keamanan itu adalah Muslim yang diperalat pemerintah Thailand dengan uang dan senjata untuk membantu rezim Bangkok melawan mujahidin.

Konflik kembali memanas di Thailand selatan khususnya di Yala, Patani, Narathiwat dan Sonkhla, yang pernah menjadi kesultanan Muslim Melayu independen sebelum dicaplok oleh Budha Tahailand lebih dari satu abad yang lalu.

Lebih dari 6.400 orang telah tewas sejak tahun 2004, mayoritas dari korban adalah pasukan keamanan dan warga Buddha serta warga sipil Muslim yang ditargetkan kerena dukungan mereka kepada negara Thailand.

Pejuang Patani mengatakan mereka menginginkan tingkat otonomi untuk wilayah yang berbatasan dengan Malaysia tersebut, mengatakan Thailand melakukan pelanggaran hak asasi luas - termasuk pembunuhan di luar hukum - dan railroading budaya lokal yang berbeda dengan skema asimilasi paksa.

Puluhan ribu tentara, polisi dan paramiliter disebar di seluruh wilayah Selatan demi meredam perjuanga mujahidin di sana.

Thailand juga membayar dan mempersenjatai ribuan relawan desa untuk memberikan keamanan dan juga untuk melawan para pejuang Patani, terutama di daerah terpencil Muslim.

Tahun lalu pemerintah militer mengatakan telah mendistribusikan 2.700 senapan serbu untuk relawan desa - sebuah langkah yang tampaknya bertentangan dengan proposal perdamaian.

Junta Thailand mengatakan ingin damai dan telah membuat kontak awal dengan pemimpin pejuang selatan menjelang pembicaraan formal.

Tapi pengamat mengatakan ketidakpastian politik yang sedang berlangsung di Bangkok kemungkinan untuk mencegah pejuang selatan dari melakukan apa pun yang substansial - lebih jadi sebagai pembicaraan dengan pemerintah sipil sebelumnya menguap ketika militer merebut kekuasaan pada Mei tahun lalu.

Para pengamat mengatakan kekerasan menurun selama beberapa bulan awal tahun ini, berkat campuran langkah membangun kepercayaan dan pengetatan keamanan, tetapi telah meningkat kembali dalam beberapa pekan terakhir.

Dua tentara ditembak mati pada 17 Juli dan tubuh mereka dibakar di provinsi Narathiwat, sementara tujuh orang tewas dalam serangkaian ledakan bom di seluruh wilayah pada 11 Juli. (st/AFP)


latestnews

View Full Version