View Full Version
Rabu, 05 Aug 2015

Semakin Jelas, Musuh AS di Suriah Bukanlah Rezim Nushayriah Assad, Tetapi Mujahidin!

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Keterlibatan Amerika dalam perang di Suriah semakin jelas bahwa mereka hanya ingin menghancurkan kelompok-kelompok mujahidin di Suriah yang mereka anggap sebagai ancaman potensial, bukan demi membantu Muslim Sunni di negara itu yang telah sangat menderita di bawah kekajaman rezim Bashar Al-Assad melawan.

Pentagon telah mengumumkan bahwa Amerika Serikat tidak berperang dengan pemerintah Suriah Presiden Bashar al-Assad, tetapi berperang melawan mujahidin.

"Kami tidak berperang dengan rezim Assad," kata juru bicara Pentagon Kapten. Jeff Davis, Senin (3/8/2015).

"Orang-orang yang kami sedang latih dan perlengkapi bersumpah untuk melawan ISIL dan hanya ISIL, jadi ini bukan sesuatu yang kita lihat sebagai mengundang konfrontasi dengan Assad dengan cara apapun," tambahnya menyebut nama lain dari Daulah Islam sebelumnya.

Komentar itu dibuat setelah Presiden Barack Obama resmi menggunakan serangan udara di Suriah untuk membela pejuang sekuler Suriah yang dilatih dan dipersenjatai AS jika mereka diserang oleh pasukan pemerintah atau kelompok lain.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Alistair Baskey mengatakan, pemerintahan Obama telah membuat jelas akan "mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa kekuatan-kekuatan ini bisa berhasil melaksanakan misi mereka."

Dia menambahkan bahwa dukungan itu akan mencakup "dukungan tembakan defensif untuk melindungi mereka."

Sudah diketahui secara umum bahwa pasukan sekuler Suriah yang dilatih dan dipersenjatai oleh AS disiapkan oleh Pentagon untuk menjadi ujung tombak dalam misi mereka menghancurkan mujahidin, terutama Daulah Islam (IS) dan afiliasi Al-Qaidah Jabhat Al-Nusrah.

Kelompok semacam ini telah terbentuk sebelumnya dimana mereka menamakan diri sebagai Front Revolusioner Suriah dan Harakat Hazm yang bermarkas di provinsi barat laut Idlib. Namun demikian keduanya berhasil dihancurkan oleh Jabhat Al-Nusrah.

Kemajuan yang didapat oleh koalisi Jaisyul Fath, yang terdiri dari berbagai faksi Islam, dalam mengusir dan mengalahkan rezim Assad di Idlib salah satunya adalah setelah diusirnya kelompok-kelompok sekuler itu dari provinsi tersebut. Pasukan sekuler Suriah dukungan AS saat itu justru seperti "tameng" bagi rezim Damaskus dan menjadi penghalang bagi mujahidin untuk melakukan ekspansi di sana. Hal ini di karenakan fokus utama mereka adalah mujahidin bukan rezim Bashar Al-Assad sebagaimana yang dititahkan oleh tuan mereka, Amerika Serikat. (st/ptv)


latestnews

View Full Version