View Full Version
Selasa, 11 Aug 2015

Intimidasi & Disiksa, Umat Islam Afrika Tengah Sembunyikan Identitas

RABAT (voa-islam.com)- Amnesty Internasional dalam laporannya yang diterbitkan 31 Juli lalu memberitahukan bahwa saat ini keadaan muslim di Afrika Tengah tengah dalam krisis kemanusiaan. Pada akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014, muslim di Negara tersebut acapkali menghadapai penyiksaan dan ancaman kematian dari milisi kafir Kristen.

"Sejak akhir 2013 dan pembantaian awal 2014, Muslim di negara tersebut menghadapi penyiksaan dan ancaman kematian oleh milisi Kristen," tulis Amnesty Internasional seperti yang diberitakan Republika, pekan lalu.

Tidak hanya itu, muslim di Negara tersebut juga dipaksa masuk agama kafir Kristen dengan di bawah ancaman hukuman mati. Laporan International berjudul "Identitas yang Terhapus: Muslim di Wilayah Etnis Dibersihkan dari Republik Afrika Tengah" menukilkan bahwa muslim di Afrika Tengah kini tengah menghadapi depresi karena paksaan tersebut.

Laporan juga menyebutkan, Muslim telah dilarang oleh milisi bersenjata anti-Balaka untuk mempraktikkan agama mereka di depan umum. Muslim yang selamat dari pembantaian tahun lalu sedang terancam dan telah dipaksa masuk Kristen di bawah ancaman kematian.

"Di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pasukan perdamaian PBB, Muslim menjadi target kekerasan, tanpa mendapat perlindungan hukum," tambah Amnesty Internasional.

Menurut laporan PBB, milisi anti-Balaka menggerebek rumah Muslim, membunuh anak-anak dan perempuan, serta melakukan penjarahan dan perusakan. Milisi anti-Balaka juga menghancurkan masjid dan tempat-tempat ibadah kaum Muslim untuk menghapus semua jejak dari komunitas Muslim di negara ini.

Di tengah kekacauan dan ketidakamanan ini, Muslim di bagian barat Republik Afrika Tengah tidak memiliki kebebasan untuk mempraktikkan ibadah di depan umum. Mereka telah dipaksa untuk menyembunyikan agama mereka, atau menghadapi penyiksaan dan kematian. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version