View Full Version
Kamis, 20 Aug 2015

Rezim Zionis Israel Bebaskan Tahanan Palestina Mohammad Allan Setelah Mogok Makan 65 Hari

TEPI BARAT, ISRAEL (voa-isla.com) - Rezim Zionis Israel telah membebaskan seorang tahanan Palestina yang telah mogok makan menentang penahanannya tanpa tuduhan atau pengadilan.

Zionis Israel pada Rabu (19/8/2015) menangguhkan perintah penahanan terhadap Muhammad Allan, melepaskan dia dalam sebuah langkah yang keluarga dan teman-temannya puji sebagai kemenangan.

"Saya merasa sangat senang," kata saudaranya, tengah Allan. "Saya berharap bahwa saudara saya ... akan bangkit dari tempat tidurnya dalam kondisi sehat, bahagia sebagaimana ia dulu ketika mereka membawanya dari rumahnya."

Sementara itu, pengacara Allan mengatakan kliennya tetap dalam keadaan sadar.

Penguasa Israel belum menyampaikan apa yang akan terjadi jika ia Allan kembali pulih, hanya mengatakan dia bisa mengajukan petisi pembebasannya jika kondisinya membaik.

Allan telah mogok makan selama 65 hari untuk memprotes praktek menahan tersangka tanpa batas, tanpa tuduhan atau pengadilan yang dilakukan Zionis Israel, dalam praktek yang dikenal sebagai penahanan administratif.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan penanganan berlebihan itu melanggar hukum internasional.

Kasus yang banyak mendapat protes ini mengambil giliran baru awal Rabu setelah pemerintah Israel memerintahkan tes medis untuk menentukan apakah otak Allan telah rusak akibat mogok makan. Dokter mengatakan hasil MRI tidak meyakinkan.

Warga Palestina di penjara-penjara Israel secara teratur melakukan mogok makan sebagai protes pada baik kebijakan penahanan administratif yang tidak adil serta kondisi penjara yang keras di penjara-penjara Israel.

Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan dipenjara di 17 penjara dan pusat-pusat penahanan Zionis Israel, banyak dari mereka tanpa tuduhan atau pengadilan.

Israel juga baru saja mensahkan RUU yang memungkinkan memberikan makan paksa yang melakukan mogok makan. (st/ptv)


latestnews

View Full Version