View Full Version
Senin, 24 Aug 2015

Saudi Akui Seorang Jenderal Mereka Tewas dalam Serangan Pemberontak Syi'ah Yaman di Perbatasan

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi telah mengkonfirmasi bahwa seorang komandan senior militer negara itu telah tewas dalam serangan pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutunya dari militer Yaman yang bersekutu dengan mereka pada wilayah perbatasan selatan kerajaan tersebut.

Komandan brigade tentara kedelapan belas Saudi, Mayor Jenderal Abdul Rahman bin Saad al-Shahrani, menderita luka parah dalam serangan oleh pasukan pemberontak Yaman sementara memeriksa penyebaran militer di sepanjang wilayah perbatasan selatan kerajaan, angkatan bersenjata Arab Saudi mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara Saudi Press Agency pada hari (23/8/2015).

Sharani meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.

Sebelumnya pada hari itu, pasukan pemberontak Yaman menguasai dua basis militer Saudi di wilayah perbatasan Jizan.

Menurut laporan media setempat, pasukan Yaman juga menghancurkan tank, menangkap tiga orang lain, dan melenyapkan beberapa kendaraan militer lainnya di kawasan yang sama.

Serangan roket lain juga diluncurkan pada Jizan, menyebabkan satu tentara Saudi tewas.

Dalam serangan terbaru jet tempur koalisi pimpinan Saudi melakukan penggerebekan di provinsi Hajjah baratlaut menewaskan sedikitnya dua warga sipil pada hari Minggu.

Tiga belas pemberontak Syi'ah Houtsi juga tewas ketika posisi mereka menjadi sasaran pesawat tempur Saudi di Selat Bab Al-Mandab yang terletak antara Yaman di Semenanjung Arab, dan Djibouti dan Eritrea di timur laut Afrika.

Arab Saudi meluncurkan serangan militer terhadap pemberontak Syi'ah HOutsi dan sekutunya dari militer Yaman yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh dalam upaya untuk mengembalikan Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi kembali berkuasa.

Lebih dari 4.300 orang telah tewas dalam konflik Yaman, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 11 Agustus. Namun sumber-sumber lokal Yaman  menempatkan angka kematian yang jauh lebih tinggi. (st/ptv)


latestnews

View Full Version