KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Sebuah bom menghantam bus yang membawa polisi Mesir hari Senin (24/8/2015), menewaskan dua polisi dan melukai 24 lainnya, kata para pejabat.
Serangan itu, yang terbaru terhadap pasukan keamanan yang sedang ditargetkan oleh mujahidin,terjadi di provinsi Delta Nil Baheira, 260 kilometer utara dari Kairo, saat polisi bepergian untuk bekerja dengan sebuah bus sipil.
"Dua polisi tewas dan 24 lainnya terluka, termasuk dua serius," kata juru bicara kementerian kesehatan Hossam Abdel Ghaffar.
Seorang pejabat kesehatan setempat sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa satu polisi tewas dalam ledakan itu.
Mujahidin telah membunuh ratusan polisi dan tentara sejak perjuangan bersenjata mujahidin meningkat menyusul penggulingan Presiden Muhammad Mursi, presiden pertama negara itu yang dipilih melalui pemilu setelah penggulingan diktator lama Hosni Mubarak tahun 2011.
Pemberontakan itu telah dipelopori oleh kelompok jihad Ansar Bayt Al-Maqdis yang kini telah menjadi afiliasi Daulah Islam (IS) Mesir yang telah meluncurkan serangan biasa terhadap pasukan keamanan.
Sementara sebagian besar berpusat di Semenanjung Sinai, IS dalam beberapa bulan terakhir melakukan serangan lebih banyak di ibukota, termasuk terhadap sasaran asing.
Pada hari Kamis, sebuah bom mobil yang diklaim oleh IS mengoyak bangunan polisi Kairo melukai 29 orang, termasuk enam polisi.
Kelompok ini juga mengklaim serangan bom mobil yang menargetkan konsulat Italia di pusat kota Kairo pada 11 Juli yang menewaskan satu orang.
Pemboman Konsulat diikuti oleh penculikan insinyur Kroasia Tomislav Salopek, yang kemudian dinyatakan telah dipenggal oleh IS.
Afiliasi IS Mesir atau menamakan diri 'Wilayat Sinai' mengatakan serangan mereka sebagai pembalasan atas tindakan keras polisi yang menargetkan umat Islam yang telah menewaskan ribuan orang dan belasan ribu lainnya dipenjarakan. (st/Reuters)