RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Tersangka utama dalam pemboman pemukiman Khobar Towers tahun 1996 di sebuah pangkalan militer AS di Arab Saudi telah ditangkap setelah hampir 20 tahun dalam pelarian, sebuah surat kabar milik Saudi melaporkan pada hari Rabu (26/8/2015).
Asharq al-Awsat mengatakan Ahmed al-Mughassil, pemimpin Hizbullat al-Hijaz yang telah didakwa oleh pengadilan AS atas serangan yang menewaskan 19 prajurit dan melukai hampir 500 orang, telah ditangkap di ibukota Libanon Beirut dan ditransfer ke Riyadh.
Pemerintah Saudi tidak segera bersedia untuk berkomentar. Arab Saudi dan Amerika Serikat telah menuduh Iran mendalangi serangan bom truk tersebut. Iran telah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.
Asharq al-Awsat mengutip sumber-sumber resmi Saudi dengan mengatakan aparat keamanan Saudi telah menerima informasi tentang keberadaan Mughassil, 48 tahun, di Beirut.
"Penemuan Mughassil dan penangkapannya di Libanon dan pemindahan setelahnya ke Arab Saudi merupakan prestasi kualitatif. Pria ini telah menyamar dengan berbagai cara yang membuatnya sulit untuk diidentifikasi," kata Asharq al-Awsat, tanpa merinci kapan Mughassil ditangkap dan siapa yang menangkapnya.
Pada tahun 2006, seorang hakim federal AS memerintahkan Iran untuk membayar $ 254.000.000 kepada keluarga dari 17 prajurit tewas dalam serangan tersebut dalam sebuah vonis melawan pemerintah Iran, kementerian keamanan mereka dan Garda Revolusi Syi'ah setelah mereka gagal menanggapi gugatan yang dimulai lebih dari empat tahun sebelumnya.
Keputusan 209-halaman itu telah menemukan bahwa bom truk yang terlibat dalam serangan itu dirakit di sebuah pangkalan di Lembah Bekaa Libanon yang dioperasikan oleh Syi'ah Hizbullat dan Garda Revolusi Syi'ah Iran. Serangan itu disetujui oleh Pemimpin Tertinggi Syi'ah Iran Ayatollah Ali Khamenei. (st/Reuters)
Editor: RF