GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - lebih dari 1000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza menderita cacat permanen berkelanjutan selama 51-hari serangan militer Zionis Israel tahun lalu, menurut Pembelaan untuk Anak Internasional (DCI), sebuah LSM yang ditujukan untuk hak-hak anak.
Dalam sebuah laporan berjudul "Operasi Pelindung Ujung: Sebuah perang yang dilancarkan pada Anak-anak di Gaza", yang dirilis pada hari Selasa (25/8/2015), Unit DCI Palestina mengatakan serangan Zionis Israel tahun lalu telah menyebabkan cedera lebih dari 11.000 warga Palestina, termasuk 1.000 orang yang cedera permanen oleh kekerasan tersebut.
Organisasi hak anak itu juga mencatat bahwa, satu tahun penuh setelah serangan Zionis Israel, ribuan korban - termasuk sejumlah anak-anak - terus menderita luka dan trauma psikologis.
Jalur Gaza, dengan sekitar 1,9 juta jiwa, dikenal daerah yang paling padat penduduknya di dunia.
Pada tanggal 7 Juli 2014, Zionis Israel melancarkan serangan besar terhadap wilayah pesisir - dijuluki "Operasi Pelindung Ujung" - yang akhirnya berakhir pada 26 Agustus.
Selama 51 hari pemboman sengit melalui udara, darat dan laut, lebih dari 2.147 warga Palestina tewas, termasuk 578 anak-anak, 489 wanita dan 102 orang tua.
11.000 orang Palestina lain cedera selama serangan itu, 3303 di antaranya adalah anak-anak, menurut laporan oleh Departemen Kesehatan Palestina. (st/wb)
Editor: RF