View Full Version
Kamis, 03 Sep 2015

Turki Kecewa Atas Eropa yang Ubah Lautan menjadi Kuburan

ANKARA (voa-islam.com)- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding serta mengecam Eropa yang telah “mengubah” lautan menjadi kuburan bagi para pengungsi. Ia pun meminta Eropa untuk bertanggung jawab akan hal itu.

"Negara Eropa mengubah Laut Tengah-tempat kelahiran peradaban kuno-menjadi kuburan bagi pendatang. Mereka bertanggung jawab terhadap kejahatan saat satu pengungsi kehilangan nyawa," kata Erdogan dalam pidatonya.

Turki saat ini menampung 1,8 juta pengungsi Suriah, yang berlindung dari perang. Negara itu juga berulang kali menuding Eropa tidak bertanggung jawab karena tidak mau berbagi beban dalam menampung pelarian.

"Negara Eropa, yang seringkali mematok kriteria hak asasi manusia dasar dan kebebasan, mengkhianati prinsip mereka sendiri," kata Erdogan.

Seharusnya, lanjutnya, negara sekelas Eropa menerapkan rasa keadilan pada siapapun, termasuk kepada para pengungsi Suriah. Ia berpendapat, rasanya sungguh tidak adil bila Eropa melihat ini sebagai tanggung jawab beberapa Negara semata.

"Kami berpendapat bahwa tidak adil jika kami harus menanggung semua persoalan yang dunia hadapi," kata Erdogan.

Erdogan menyampaikan komentar tersebut setelah munculnya sebuah gambar mayat anak Suriah berusia tiga tahun yang terdampar di pantai Turki. Sebelumnya keluarga anak itu hendak menyeberang ke Yunani namun mengurungkan niat karena kebijakan keras di Eropa.

"Mayat anak tiga tahun yang mati di kapal yang membawa pengungsi di Laut Tengah terdampar di pantai kami," kata Erdogan. Sebagaimana yang dikutip Antara.

Pemerintah Turki pada pekan ini menyatakan menyelamatkan lebih dari 42.000 pendatang di Laut Aegea selama lima bulan pertama tahun 2015. Sementara sepanjang satu pekan terakhir, mereka juga telah menyelamatkan sekitar 2.160 orang.

Namun, Erdogan menegaskan bahwa "seluruh kemanusiaan" telah tenggelam di Laut Tengah. "Lalu apakah kemanusiaan kita tidak mempedulikan kematian seorang anak tiga tahun di pantai kami?" kata Erdogan mempertanyakan.

Atas kejadian dan sikap Eropa itu, Erdogen merasa terluka karena nilai kemanusiaan kini telah ikut tenggelam bersama sistem dunia yang kenyataannya merobek belas kasihan.

"Nilai kemanusiaan, yang membentuk kita, kini tenggelam. Setiap mayat, yang terdampat di tepi laut, meninggalkan luka besar di hati kami. Tapi, sistem dunia yang telah kehilangan rasa belas kasihan tidak pantas menjadi solusi bagi buruknya kemanusiaan," kata Erdogan. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version