View Full Version
Jum'at, 04 Sep 2015

Imam Masjid New York Shamsi Ali Sayangkan Ketua DPR RI Ikut Kampanye Donald Trump

NEW YORK (voa-islam.com) - Kedatangan Setya Novanto dalam kampanye presiden Donald Trump rupanya menarik simpul polemik baru, pasalnya delegasi DPR RI yang mengikuti sidang di PBB bertemu dengan capres Amerika Serikat Donald Trump di Trump Tower, Fifth Avenue, New York, Kamis (3/9/2015) pukul 13.00 waktu setempat.

Pertemuan dengan Trump, Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengikuti kampanye sang capres ini turut diprotes Imam Masjid New York Shamsi Ali, dalam akun Facebooknya Shamsi menilai tindakan tersebut tidak etis, "Saya sayangkan Ketua DPR bertemu dengan Donald Trump, apalagi dalam acara kampanyenya."

Berikut video terkait tampilnya Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon di kampanye Donald Trump.



Kutipan dari Facebook Imam Shamsi Ali "

New York, 3 September 2015

Saya sayangkan Ketua DPR bertemu dengan Donald Trump, apalagi dalam acara kampanyenya.

Pertama sangat tidak etis karena posisinya sebagai ketua DPR. Ketua DPR mewakili negara. Dan negara tidak etis mendukung salah satu calon, apalagi menghadiri acara kampanye.

Kedua, ketua DPR kita diterima tidak lebih dari 3 menit unik sekedar memperlihatkan muka di depan panggung. Sungguh merendahkan martabat bangsa dan negara untuk sekedar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump.

Ketiga, menandakan tidak adanya jalan lain untuk mengatakan bahwa pejabat kita memang sedang keluar negeri untuk sebuah perjalanan dinas. Terus terang, saat ini ada banyak anggota DPR ke ke AS justeru di saat Congress sedang reses (liburan). Mereka lebih banyak menghabiskan waktu jalan-jalan dan belanja.

Keempat, Donald Trump dikenal rasis dan anti imigran, termasuk anti Muslim. Harusnya seorang ketua DPR harus berhati-hati. Jangan sampai pertemuan itu menjadi pembenaran sikap dia yang rasis.

Tolong disebar luaskan ini. Di saat bangsa ini menghadapi kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga rupiah, sejarusnya pejabat negara kita semakin sensitif. Kita sadar anggaran itu ada untuk dipakai jalan. Tapi minimal ada rasa solidaritas untuk tidak memakai anggaran pada hal-hal yang tidak penting di saat rakyat menggeliat dalam
Kesulitan...

Bagaimana pendapat Anda? [adv/adm/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version