View Full Version
Jum'at, 04 Sep 2015

Perdana Menteri Hongaria Orban : Mereka Bukan Orang Kristen

BUDAPEST (voa-islam.com) - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban memperingatkan bahwa gelombang pengungsi dan migran yang datang ke Eropa, dan "kebijakan imigrasi yang gagal " Uni Eropa mengancam merusak akar Kristen benua Eropa, tegasnya, Kamis, 3/9/2015.

"Jika Anda sedang dibanjiri, Anda tidak dapat menerima" migran, ia menulis di harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung, dan menambahkan bahwa sebagian besar imigran adalah umat Islam, bukan orang Kristen.

"Kita tidak boleh lupa bahwa mereka yang datang telah dibesarkan di bawah agama yang berbeda dan mewakili budaya sangat berbeda," tulis pemimpin konservatif, yang sedang berkunjung Brussels Kamis.

"Mayoritas adalah bukan Kristen tapi Muslim. Itu adalah pertanyaan penting karena Eropa dan budaya Eropa memiliki berakar dari ajaran Kristen."

"Sejatinya Viktor Orban mengkhawatirkan bahwa budaya Kristen Eropa hampir tidak mampu menegakkan nilai-nilai Kristen di Eropa sendiri?”, tegasnya.

Orban membela keputusan kontroversial pemerintah yang membangun pagar di sepanjang perbatasan Serbia dalam upaya menghentikan dan menghalangi masuknya orang yang melarikan diri dari perang dan penderitaan. "Rakyat ingin kita mengendalikan situasi dan melindungi perbatasan kita," tulisnya.

"Hanya ketika kita telah melindungi perbatasan kita , kita bisa mengajukan pertanyaan tentang jumlah orang yang bisa kita ambil, atau apakah harus ada kuota." tambahnya.

Dia menambahkan bahwa itu "cukup menyedihkan bahwa, selain Hongaria - atau Spanyol, tidak ada yang ingin melindungi perbatasan Eropa". Orban menuduh bahwa itu adalah bentuk "tidak bertanggung jawab" para politisi Eropa .

Mereka memberikan harapan migran bagi kehidupan yang lebih baik dan mendorong mereka meninggalkan segalanya, dan mempertaruhkan hidup mereka dengan tujuan Eropa".

"Pagar yang Hungaria membangun penting," tambahnya, menurut teks bahasa Jerman.

Di Brussels, Presiden Uni Eropa Donald Tusk bereaksi terhadap artikel tersebut, mengatakan bahwa "bagi saya Kristen dalam kehidupan publik dan sosial berarti kewajiban untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan", tambahnya. 

Sementara itu, media-media internasional menaruh perhatian yang luar biasa atas krisis kemenusiaan, terutama para imigran yang sekarang berbondong-bondong yang jumlah ratusan ribu memasuk daratan Eropa guna mencari suaka politik, akibat perang yang berkecamuk di negeri mereka.

Dalam debat publik kalangan  tentang migrasi, wakil Kristen mengatakan bahwa kita harus peduli pada sisi kemanusiaan untuk saudara-saudara kita (dan) kesiapan untuk menunjukkan solidaritas." Benarkah? (dita/wb/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version