View Full Version
Ahad, 06 Sep 2015

Muslim Rohingya Menghadapi Ancaman Penggusuran di India

NEW DEHLI, INDIA (voa-islam.com) - Etnis Muslim Rohingya, yang melarikan diri dari penganiayaan di negara asal mereka di Myanmar dan dimukimkan kembali di India, menghadapi ancaman penggusuran dari kamp-kamp yang mereka tinggali, Press TV melaporkan Ahad (6/9/2015).

Ratusan pengungsi Rohingya saat ini berjuang dengan kondisi hidup yang sulit di tempat penampungan sementara yang didirikan di pinggiran ibukota India, New Delhi.

Seorang wanita pengungsi mengatakan kepada Press TV tentang nasib Muslim Rohingya di kamp-kamp pengungsi tersebut, mengatakan, "Kami datang ke sini tiga tahun yang lalu dan Tuhan tahu apa yang telah kami hadapi. Yayasan Zakat [India] memberi kami sebidang tanah untuk tinggal, tapi sekarang tanah itu sedang dipermasalahkan di pengadilan. Ke mana kita harus pergi sekarang? "

Saud Tahir, direktur Hak Inisiatif Pengungsi di Jaringan Hukum Hak Asasi Manusia (HRLN), sebuah kelompok yang didedikasikan untuk menggunaan sistem hukum untuk memajukan hak asasi manusia di India dan sub-benua, mengatakan kepada Press TV bahwa badan itu sedang mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak-hak para pengungsi.

Sebagai mitra hukum untuk Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), "kita memastikan mereka (Rohingya) lepas, kami ... mengunjungi kamp-kamp dan melakukan perlindungan hukum dan intervensi hukum apa pun yang diperlukan," Tahir menambahkan.

Menurut angka terbaru yang dirilis oleh UNHCR, sekitar 9.000 pengungsi Rohingya terdaftar di New Delhi, dengan ribuan lainnya berkemah di tempat lain di seluruh India. Para pengungsi tersebut memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada akses ke layanan penting seperti air, listrik dan toilet sementara banyak dari mereka bertahan hidup pada bantuan amal.

Di tanah air mereka, Muslim Rohingya yang tinggal di negara Myanmar barat Rakhine telah juga menjadi subjek penindasan sistematis oleh ekstrimis Buddha sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1948.

Hal ini terjadi sementara pemerintah Myanmar telah enggan untuk melindungi hak-hak kelompok marjinal, yang telah diakui oleh PBB sebagai salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.

Kekerasan terhadap Muslim Rohingya telah merenggut nyawa sejumlah besar orang dan memicu masuknya pengungsi ke negara-negara tetangga, yaitu Thailand, Malaysia, Indonesia dan India. (st/ptv)

%MCEPASTEBIN%


latestnews

View Full Version