SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Jet-jet tempur Negara Teluk membombardir ibukota Yaman pada hari Ahad (6/9/2015) dalam sebuah eskalasi kampanye serangan udara koalisi yang dipandang sebagai pembalasan atas pembantaian puluhan tentara koalisi pimpinan Arab Saudi pekan lalu.
Seperti dilansir kantor berita The Telegraph, pesawat-pesawat tempur koalisi yang dipimpin Saudi menargetkan posisi-posisi militer milik gerakan pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka dari pasukan yang setia kepada Ali Abdullah Saleh, mantan presiden negara itu, yang telah bersama-sama merebut petak besar Yaman dari kontrol pemerintah tahun ini.
Penduduk mengatakan serangan udara telah menargetkan bangunan-bangunan di Sana'a yang sebelumnya direbut oleh pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu dan digunakan sebagai markas, termasuk kedutaan Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Pasukan Houtsi dan Saleh membuat markas di bangunan sipil untuk menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia," kata warga Abdul Rahman.
Serangan udara hari Ahad di Sana'a menandai intensifikasi terbaru dari perang yang telah menewaskan lebih dari 4.500 orang tersebut.
Peningkatan serangan udara koalisi atas Sana'a dimulai pada hari Sabtu.
Serangan itu tampaknya menjadi respon terhadap serangan pemberontak Syi'ah Houtsi pada hari Jum'at pada sebuah markas yang penuh dengan pasukan yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Empat puluh lima tentara UEA, lima tentara Bahrain, 10 tentara Saudi dan empat warga Yaman tewas, menandai kerugian terbesar yang diderita oleh aliansi yang dipimpin Saudi sejak serangan udara yang ditujukan untuk mengembalikan kekuasaan Abdu Rabbu Mansour Hadi dimulai pada Maret. (st/tlgrp)