HOMS, SURIAH (voa-islam.com) - ISIS telah merebut bagian-bagian dari ladang minyak besar terakhir yang berada di bawah kendali pemerintah rezim Bashar Al-Assad, kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan hari Senin (7/8/2015).
"ISIS telah mengambil bagian dari ladang minyak Jazal, namun rezim mencegah dari mengambil sisanya," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman, menyebut nama lain dari ISIS sebelumnya, AFP melaporkan.
Dia mengatakan kemajuan ISIS telah menghentikan produksi di ladang minyak yang terletak di provinsi Homs tengah, dengan karyawan ditarik keluar ketika pertempuran mendekat.
Observatory mengatakan ISIS juga telah merebut kota Jazal di ladang minyak tersebut, dan mereka mengeluarkan pernyataan di media sosial mengatakan telah "membebaskan" kota itu.
Abdel Rahman mengatakan Jazal, yang sebelumnya memproduksi sekitar 2.500 barel per hari (bph), adalah ladang minyak besar terakhir yang berada di bawah kendali pemerintah di Suriah, meskipun rezim memiliki akses ke minyak yang dipompa oleh pasukan Kurdi di timur laut.
Ladang minyak Jazal telah berpindah tangan sebelumnya, dengan IS merebut itu sebentar pada bulan Juni sebelum direbut kembali oleh pasukan rezim al-Assad. Produksi minyak resmi di Suriah telah anjlok sejak konflik dimulai pada Maret 2011.
Pada akhir 2014, produksi tersebut turun ke 9.329 barel per hari dari sebelumnya pada masa pra-perang 380.000 barel per hari. ISIS telah menangkap banyak ladang minyak paling produktif Suriah, terutama di provinsi timur Deir Al-Zor.
Di provinsi timur laut dari Hasakah, pasukan Kurdi mengontrol bidang utama Rmeilan dan menyempurnakan minyak mentah di sana untuk pertama kalinya. (st/wb)