AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - AS meningkatkan kehadiran pasukannya di Sinai setelah pemboman yang melukai 4 orang tentara Amerika dan merusak situasi keamanan umum di semenanjung gurun tersebut.
Amerika Serikat mengirimkan tambahan 75 tentara dan aset militer lainnya ke Semenanjung Sinai Mesir untuk meningkatkan keamanan pasukan penjaga perdamaian internasional, yang telah berada di bawah serangan dari mujahidin dalam beberapa hari terakhir, Pentagon mengatakan pada hari Kamis (10/9/2015).
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan penyebaran itu termasuk peleton infanteri ringan dan tim bedah maju, serta peralatan dan kendaraan.
"Kekhawatiran kami sekarang, prioritas utama kami, adalah keselamatan dan keamanan para personil AS di sana," kata Cook.
Pengumuman itu datang sepekan setelah serangan bom melukai enam tentara, termasuk empat tentara Amerika, yang ditugaskan untuk misi perdamaian Multinasional Force and Observer (MFO). Cook mengklaim perencanaan itu dimulai sebelum kejadian tersebut.
MFO diciptakan sebagai hasil dari perjanjian damai tahun 1979 antara Mesir dan Zionis Israel dan berbasis di Sinai, semenanjung yang terletak di antara Israel, Jalur Gaza dan Terusan Suez.
Ada lebih dari 700 tentara AS yang saat ini berbasis di Sinai, yang sebagian besar berada di bagian selatan semenanjung, kata juru bicara Pentagon Mayor Roger Cabiness.
Israel telah meminta Mesir untuk menindak mujahidin di Sinai yang menentang Israel.
Mujahidin menewaskan 16 penjaga perbatasan Mesir bulan lalu di Sinai Utara, mendorong Mesir untuk mengirim kendaraan lapis baja dan ratusan tentara di zona demiliterisasi terbesar yang dibangun sejak perang Mesir dengan Zionis Israel tahun 1973. (st/ynet)