View Full Version
Sabtu, 12 Sep 2015

PM Hungaria Viktor Orban Akan Menahan Para Pengungsi dan Imigran

BUDAPEST (voa-islam.com) - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban memperingatkan bahwa polisi akan mengambil tindakan yang lebih tegas mulai  minggu depan melawan gelombang imigran yang telah melawan otoritas pemerintah. Pemerintah Hongaria menghentikan operasi kereta api yang akan membawa imigran, Jum'at, 11/9/2015.

Hungaria adalah negara transit utama bagi para imigran dan pengungsi yang berusaha mencapai negara yang lebih kaya dan murah hati di Uni Eropa seperti Jerman dan Swedia. Hungaria juga mulai membangun pagar di sepanjang perbatasan dengan Serbia pada awal Oktober untuk membendung arus pengungsi.

Lebih dari 170.000 imigran telah menyeberang ke Hungaria dari Serbia sepanjang tahun ini. Dalam upayanya itu, para imigran mencoba untuk menghindari tindakan pemerintah Hungaria. Apabila sampai tertangkap pemerintah Hungaria, mereka bisa saja dipenjara atau dikembalikan ke negara asalnya. Mereka lebih memilih Jerman dan Austria yang bersedia menerima pengungsi.

"Mengingat bahwa kita sedang menghadapi perlawanan para imigran ilegal, polisi telah melakukan tugas mereka dengan cara yang luar biasa, tanpa menggunakan kekerasan," kata Orban kepada  wartawan setelah pertemuan dengan Manfred Weber, ketua kelompok Eropa Partai Rakyat konservatif di Parlemen Eropa.

"Mereka telah menguasai stasiun kereta api, menolak memberikan sidik jari, gagal  bekerja sama, dan tidak mau pergi ke tempat di mana mereka akan mendapatkan makanan, air, akomodasi dan perawatan medis ... Mereka telah memberontak terhadap tatanan hukum Hungaria."

Orban mengatakan, mulai 15 September, ketika undang-undang yang lebih keras tentang aturan imigrasi berlaku, imigran yang melintasi perbatasan Hungaria ilegal akan ditangkap. 

"Mulai15 September itu, pemerintah Hungaria tidak bisa memaafkan imigran ilegal melintasi batas," kata Orban.

Dia juga mendesak Uni Eropa untuk membantu Yunani, yang menjadi pendaratan pertama menuju Uni Eropa oleh para  omigran. Banyak dari mereka adalah pengungsi dari Suriah, Irak atau Afghanistan yang sekarang berada  di Makedonia dan Serbia Hongaria.

"Harus ada keputusan cepat untuk membuat dasar hukum dan mengerahkan pasukan Eropa yang berbatasan dengan Yunani untuk menegakkan hukum Eropa bukannya otoritas Yunani," kata Orban.

Hongaria menuduh Yunani melalaikan tanggung jawab di bawah aturan Uni Eropa. Sebagai entry point pertama ke blok itu, imigran yang tiba dengan perahu dari Turki mendaftarkan permintaan proses suaka. Pemerintah Hungaria dan tentara bekerja sama untuk menyelesaikan pagar sepanjang perbatasan yang dimaksudkan untuk menutup negaranya dari limpahan imigran yang masuk dari Serbia.

Para imigran dan pengungsi menghadapi penderitaan yang sangat luar biasa. Di tengah-tengah hujan lebat, mereka berusaha menerabas perbatasan menuju ke Jerman dan Swedia. Sayangnya, mereka menghadapi kekerasan aparat kemananan di Hungaria. (sasa/aby/voa-islam.com)

Editor: RF


latestnews

View Full Version