TOKYO, JEPANG (voa-islam.com) - Pemimpin Uganda hari Sabtu (12/9/2015) mengakui bahwa mujahidin Al-Shabaab di Somalia telah mengambil beberapa pasukan negaranya sebagai tawanan, dan menyalahkan para komandan sendiri karena "tertidur" dalam membiarkan serangan terbaru pada markas pasukan Uni Afrika tersebut.
Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan bahwa 19 tentara mereka, dari sebelumnya Kampala mengaku hanya 12, tewas dan enam lainnya hilang setelah serangan 1 September.
"Itu kesalahan tentara kita sendiri," kata Museveni kepada sekelompok kecil wartawan di Tokyo, di mana ia melakukan kunjungan untuk membahas hubungan Uganda-Jepang. "Komandan kami tertidur, tidak waspada. Dan kami menskors para komandan tersebut. Mereka akan menghadapi pengadilan militer."
Museveni menolak anggapan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan ampuh, menghubungkan keberhasilan serangan baru-baru ini kelemahan militer Uganda.
"Mereka tidak kuat, Al-Shabab sedang bangkrut, Museveni mengklaim . "Kami akan mengalahkan mereka. Kami telah mengalahkan mereka." sesumbarnya lagi.
Pasukan Uganda merupakan bagian dari Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) untuk membantu pemerintah memerangi Al-Shabaab, yang bersekutu dengan jaringan Al-Qaidah.
Para anggota Al-Shabaab telah didorong keluar dari Mogadishu dan kubu-kubu lain mereka, tapi masih menguasai sebagian besar wilayah pinggiran dan pedesaan di negara ini dan sering melakukan serangan mematikan pada pasukan pemerintah dan Uni Afrika di berbagai tempat termasuk ibukota sesuka hati mereka.
Kelompok mujahidin Al-Shabaab menyerang markas pasukan AMISOM dari Uganda di markas mereka di Janele, 65 kilometer barat daya dari ibukota Somalia Mogadishu 1 September lalu, sebagai pembalasan atas kejahatan tentara Uganda yang membantai 7 warga Somalia yang tengah melangsungkan acara pernikahan.
Afiliasi Al-Qaidah di Somalia itu mengatakan mereka menewaskan 50 tentara Uganda dalam serangan itu dan menawan sejumlah tentara lainnya.
Pengakuan Al-Shabaab ini dikonfirmasi oleh para pejabat intelijen Barat yang mengatakan sedikitnya 50 tentara Uganda Tewas sementara 50 lainnya hilang dalam peristiwa tersebut. (st/AP)