ROMA, ITALIA (voa-islam.com) - Paus Francis memperingatkan bahwa ISIS bisa "menyusup" ke Eropa, bersembunyi di antara puluhan ribu pengungsi dan imigran yang mengalir ke benua Eropa, terutama dari negara-negara yang dilanda perang seperti Suriah dan Libya, ungkapThe Telegraph, Senin (14/9/2015).
Dia mengatakan Italia khususnya dalam posisi rentan, dan ISIS bersuha memasuki wilayah Itali, yang hanya beberapa ratus mil di selatan dari pantai padang pasir Libya. "Memang benar, saat ini, kondisi keamanan teritorial tidak sama, karena mereka dalam periode lain (migrasi massal)," kata Paus kepada stasiun radio Portugis dalam sebuah wawancara luas, beberapa hari sebelum ia memulai tur ke Kuba dan Amerika Serikat.
"Yang benar adalah bahwa hanya 400 kilometer dari Sisilia ada kelompok teroris yang sangat kejam. Jadi ada bahaya infiltrasi, ini adalah benar."
Politisi di Barat telah lama memperingatkan bahwa pejuang ISIS dan teroris lainnya bisa mencoba untuk memasuki Eropa dengan bercampur dengan kapal bermuatan imigran dan pengungsi yang mengalir di Mediterania dari Afrika Utara dan Turki.
Banyak ahli keamanan mengatakan mereka berpikir bahwa risiko itu rendah, mengingat jumlah besar fanatik Islam yang lahir di Barat yang kelompok-kelompok jihad bisa tarik di negara-negara seperti Inggris, Perancis, Jerman dan Belanda jika mereka ingin melancarkan serangan.
Analis keamanan telah menunjukkan bahwa adalah memakan waktu dan berbahaya untuk mencoba mengirim mujahid ke Eropa dengan kapal nelayan bocor dan perahu karet yang penyelundup gunakan untuk mengangkut pengungsi dan imigran dari Libya ke Italia dan dari Turki ke pulau-pulau Aegean Yunani.
Paus Francis telah memperingatkan bahwa anggota IS bisa mencoba 'menyusup' ke Eropa, bersembunyi di antara puluhan ribu pengungsi dari negara-negara seperti Suriah.
Pengungsi Suriah tiba untuk Lesbos, Yunani. Paus Francis telah memperingatkan bahwa militan ISIS bisa mencoba 'menyusup' Eropa, bersembunyi di antara puluhan ribu pengungsi dari negara-negara seperti Suriah Foto: Rex
Tapi Paus mengakui bahwa tetap ada risiko yang melekat dalam jumlah besar pengungsi, banyak dari mereka warga Suriah, Afghanistan dan Irak, yang tiba di Eropa setiap pekan.
Dalam video propaganda dan literatur, ISIS telah mengancam untuk "menaklukkan" Roma sebagai tempat lahir Kristen Barat dan menancapkan bendera hitam kekhalifahan pada atap Basilika Santo Petrus. Paus ditanya apakah ia berpikir bahwa Vatikan dan Roma adalah target potensial.
"Ya, tidak ada yang mengatakan Roma akan kebal terhadap ancaman ini. Tapi Anda bisa mengambil tindakan pencegahan," katanya kepada penyiar Radio Katolik Renascenca.
Konflik yang membuat pengungsi melarikan diri hanya satu dari "puncak gunung es," katanya. Ada juga yang lebih dalam, alasan yang mendasari untuk eksodus massal, termasuk "sistem sosial-ekonomi yang buruk dan tidak adil." (st/tlgrp)