DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pesawat-pesawat tempur Rusia di Suriah telah melakukan sekitar 30 serangan mendadak dan menghantam "lebih dari 50 target infrastruktur milik Daulah Islam (IS)", Kolonel Rusia Andrey Kartapolov mengatakan hari Sabtu (3/10/2015).
"Intelijen kami menunjukkan bahwa militan meninggalkan daerah di bawah kendali mereka. Panik dan desersi sudah mulai dalam barisan mereka," sesumbar Kartapolov dalam sebuah pernyataan.
"Sekitar 600 tentara bayaran telah meninggalkan posisi mereka dan mencoba untuk pergi ke Eropa," klaimnya.
Pejabat itu berjanji bahwa Rusia akan mengintensifkan operasi di Suriah dalam beberapa hari mendatang, mengklaim pemboman itu telah secara signifikan melemahkan mujahidin.
"Karena hasil ini, Rusia sekarang tidak hanya terus melanjutkan namun mengintensifkan serangan udara mereka," kata Kolonel Gen Andrey Kartapolov.
Rusia telah melancarkan serangan udara sejak Rabu, namun demikian serangan mereka itu menyasar adalah wilayah-wilayah sipil. Serangan udara Rusia sendiri menyasar seluruh pejuang anti Assad, baik IS, brigade-brigade Islam seperti Jabhat Al-Nusrah, maupun kelompok pejuang oposisi sekuler yang didukung AS.
Para aktivis oposisi Suriah mengatakan Rusia membom daerah-daerah yang dikuasai oleh pejuang oposisi anti-Assad di provinsi Homs, Damaskus, Aleppo dan Idlib.
Aktivis melaporkan kematian puluhan warga sipil dalam serangan Rusia baru-baru ini di Suriah.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan bahwa Rusia tidak membedakan antara IS dan "kelompok oposisi sah Suriah" dalam serangan udara tersebut.
"Akibatnya, mereka (Rusia) sebenarnya mendukung tukang jagal Assad dan membantunya," kata Cameron pada hari Sabtu. (an/ARA)