View Full Version
Ahad, 04 Oct 2015

Zionis Israel Larang Warga Palestina Masuki Kota Tua Yerusalem selama 2 Hari

JERUSALEM, ISRAEL (voa-islam.com) - Rezim Zionis Israel telah mengeluarkan larangan 48 jam terhadap warga Palestina dari memasuki Kota Tua di Jerusalem Timur yang mereka jajah, setelah dua serangan penusukan di mana dua warga Israel tewas, dan tiga terluka di lokasi, juru bicara polisi Israel mengatakan.

Dua orang Palestina yang dituduh melakukan serangan penusukan itu ditembak mati di tempat kejadian selama insiden terpisah, beberapa jam terpisah.

Micky Rosenfeld mengatakan kepada Ma'an bahwa larangan warga Palestina memasuki Kota Tua diberlakukan untuk "mencegah insiden atau serangan lebih lanjut."

Rosenfeld menambahkan bahwa petugas polisi tambahan telah dikerahkan di seluruh Yerusalem Timur.

Seorang pejabat di kantor  Kementerian Wakaf Palestina - kantor yang bertanggung jawab untuk senyawa Masjid Al-Aqsa - di Yerusalem mengatakan kepada Ma'an bahwa lebih dari 100 orang Yahudi sayap kanan melakukan tur di kompleks Al-Aqsha Ahad pagi dikawal oleh petugas keamanan Zionis Israel, sementara warga Palestina dilarang.

Sebelum pembatasan masuknya warga Palestina diumumkan, para pemilik toko di Kota Tua menyatakan penutupan semua bisnis di lokasi, atas permintaan faksi-faksi Islam dan nasionalis dan sebagai protes terhadap eskalasi baru-baru ini di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.

Bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan Zionis Israel di seluruh Yerusalem Timur sedang berlangsung.

Di desa al-Issawiya Yerusalem Timur, pasukan Zionis menyerbu rumah Fadi Alloun, 19 tahun yang dituduh bertanggung jawab atas serangan penusukan Ahad pagi pada warga Yahudi berusia 16 tahun selama jam awal Ahad pagi.

Di homr, pasukan Zionis menyerang para wanita dengan tongkat dan tasers polisi, merusak furniture dan menyita tujuh ponsel, kata anggota keluarga.

Penduduk setempat mengatakan bentrokan sedang berlangsung di desa tersebut.

Bibi Alloun, Haifa Alloun, mengatakan kepada Ma'an bahwa keluarga menolak tuduhan bahwa Alloun telah menikam seorang remaja Israel sebelum Alloun ditembak mati oleh pasukan Israel, mengatakan sebaliknya, bahwa Alloun "ditargetkan dan dibunuh dengan darah dingin."

Namun keluarga Mohannad Halabi, pemuda yang bertanggung jawab atas serangan Sabtu di mana dua orang Yahudi ultra-ortodoks tewas dan dua lagi terluka, termasuk seorang anak 2 tahun, menerima dan memuji serangan Halabi, menyebutnya syuhada untuk Al Aqsa. (st/maan)


latestnews

View Full Version