View Full Version
Sabtu, 10 Oct 2015

Ulama Saudi Sheikh Sudais Kecam Kebohongan yang Disebarkan atas Tragedi Haji

MAKKAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Seorang ulama senior pemerintah Saudi hari Jum'at mengecam "kebohongan" yang disebarkan tentang kerajaan tersebut setelah lebih dari 1.350 orang meninggal dalam tragedi yang melanda ibadah haji tahun ini.

Dalam sambutan besar pertamanya yang menyentuh tentang insiden haji saling injak dan berdesak-desakan pada 24 September, Sheikh Abdulrahman al-Sudais mendesak orang-orang untuk mengingat upaya yang telah dilakukan Arab Saudi untuk mengurus jamaah Muslim.

"Upaya kerajaan tidak akan dirusak oleh pembicaraan dari pemfitnah yang hanya tahu untuk menyebarkan kebohongan," kata Sudais saat shalat Jum'at di Masjidil Haram, Makkah.

Masjid ini merupakan tempat jatuhnya derek konstruksi pada 11 September yang menewaskan sedikitnya 108 orang, banyak dari mereka jemaah haji asing.

Kurang dari dua pekan kemudian, insiden berdesak-desakan terjadi selama ritual melempar Jumrah di Mina, dekat Mekkah.

Data dari 29 negara, sebagian besar dari sumber-sumber resmi, memberikan total 1.358 yang meninggal terinjak.

"Ini bukan hak siapa pun atau entitas apa pun untuk menggunakan peristiwa ini untuk menyalahkan atau menyebarkan desas-desus terhadap upaya-upaya besar yang diberikan oleh kerajaan", Sudais mengatakan, menurut kantor berita resmi negara itu, Saudi Press Agency.

Republik Syi'ah Iran, saingan regional Arab Saudi dan negara yang melaporkan korban tewas injak tertinggi, telah menjadi yang pengkritik paling keras, meskipun jemaah mereka yang melakukan provokasi pertama kali sehingga terjadi insiden tersebut.

Pemimpin tertinggi Syi'ah Iran Ayatolah Ali Kameney menyalahkan "tindakan yang tidak benar" dan "salah urus" untuk bencana itu, yang terburuk dalam 25 tahun di haji.

Iran mengatakan 464 warganya tewas.

Ibadah haji - yang tahun ini menarik sekitar dua juta setia - sebagian besar telah bebas insiden selama sembilan tahun setelah perbaikan keamanan dan miliaran dolar yang dihabiskan untuk investasi infrastruktur.

Sebuah penyelidikan resmi Saudi tengah berlangsung untuk indisen itu.

Setelah runtuhnya crane, yang tengah bekerja pada perluasan Masjidil Haram, Raja Salman memerintahkan jaksa untuk mempersiapkan dakwaan.

Raja Arab Saudi, yang gelar resmi adalah "Penjaga Dua Masjid Suci" di Mekkah dan Madinah, juga mengambil langkah segera termasuk menangguhkan pengembang dari kontrak publik baru.

Antara tahun 1975 dan 2006, setidaknya 2.972 orang meninggal akibat insiden kebakaran dan desak-desakan yang berkaitan dengan haji.

Dalam insiden terburuk, 1426 jemaah meninggal dalam insiden desak-desakan di Mina pada tahun 1990. (st/AFP)


latestnews

View Full Version