WASHINGTON (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan bahwa serangan terbaru oleh Palestina terhadap Israel adalah "tindakan teror". Tetapi Amerika tidak mau mengatakan tindakan Zionis yang brutal terhadap waga Palestina sebagai 'teror, Jum'at, 10/10/2015.
"Kami akan mempertimbangkan tindakan-tindakan kekerasan yang diakukan oleh warga Palestina sebagai aksi teror," kata juru bicara John Kirby dalam menanggapi pertanyaan tentang kekerasan di wilayah pendudukan Israel.
Tapi ketika ditanya apakah ia juga menganggap penusukan terhadap pemuda Palestina yang berusia 17-tahun oleh Israel di kota Dimona,sebagai tindakan teror? Kirby tidak bisa menjawab dengan tegas.
"Saya tidak memiliki rincian tentang itu, jadi saya benar-benar tidak ingin masuk ke agenda ini", katanya.
"Tapi kami menganggap ini tindakan kekerasan tertentu yang kita lihat - seperti penusukan dan pembunuhan di Yerusalem Timur - sebagai teror," katanya, mengacu pada serangan oleh warga Palestina, sementara berhati-hati dan tidak memberii label serangan Israel sebagai "teror ".
Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa "semua kekerasan perlu dihentikan dan suasana tenang harus dikembalikan".
Dalam tujuh hari terakhir, beberapa bentrokan meletus antara pemuda Palestina dan pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Setidaknya 1.600 warga Palestina telah terluka dalam bentrokan dengan Israel sejak 3 Oktober, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Para ulama di Saudi dan Palestina menyerukan jihad untuk mempertahankan Masjidil Aqsha yang sekarang ini berada dalam bahaya. Hamas menyerukan jihad dan berperang melawan Zionis. Sementara itu, par pemuda Palestina melakukan INTIFADAH' melawan Zionis. Perang berkecamuk di tanah Palestina. (sasa/aby/voa-islam.com)