ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Korban tewas setelah dua ledakan bom terjadi saat aksi demonstrasi di Ankara telah meningkat menjadi 128 orang, menurut sebuah partai politik pro-Kurdi seperti dilaporkan Sky News Ahad (11/10/2015).
Turki telah memulai tiga hari berkabung setelah serangan yang secara resmi menewaskan 95 orang dan melukai 245 lainnya.
Ledakan kembar itu terjadi beberapa detik terpisah di luar stasiun kereta api utama ibukota pada hari Sabtu pagi.
HDP (Partai Rakyat Demokratik) Pro-Kurdi, yang merupakan salah satu kelompok yang menghadiri demonstrasi besar tersebut mengatakan bahwa 120 dari mereka yang tewas telah diidentifikasi dan delapan mayat tetap belum teridentifikasi.
Demonstrasi telah diselenggarakan di seluruh negeri untuk mengecam serangan yang datang pada awal pawai yang menyerukan pemerintah untuk menghentikan serangan pada pemberontak Komunis Kurdi.
Belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu - yang terburuk dalam sejarah Turki - namun para pejabat mengatakan tanda-tanda awal menunjukkan tanggung jawab dari Daulah Islam (IS).
Sebelumnya, Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan pemberontak Kurdi, Daulah Islam atau kelompok-kelompok kiri yang paling mungkin untuk disalahkan.
Dia mengatakan ada bukti bahwa pelaku bom jibaku yang melakukan ledakan tersebut.
Salah seorang pemimpin HDP, Selahattin Demirtas, menuduh negara Turki tanggung jawab atas serangan itu.
Koran Hurriyet melaporkan sebagaimana perkataannya:.... "Tidak ada seorang pun yang mengaku bertanggung jawab.' Tidak ada investigasi yang efektif. Tidak akan ada satu pun yang mengakui serangan hari ini. Ini bukan serangan terhadap kesatuan bangsa dan negara kita ini adalah serangan bangsa kita terhadap bangsa kita. "
Militer Turki mengatakan telah meluncurkan serangan udara baru terhadap gerilyawan Komunis Kurdi PKK di Irak Utara dan tenggara Turki tetapi tidak mengatakan apakah itu sebagai respon untuk serangan bom tersebut.
Salah satu surat kabar Turki mengklaim bahwa penyidik telah menetapkan bahwa salah satu pembom adalah laki-laki berusia sekitar 25 atau 30 tahun.
Kantor berita Turki Dogan melaporkan bahwa polisi menahan 14 tersangka anggota Daulah Islam di kota Konya Turki tengah. Sekali lagi, tidak diketahui apakah ini dalam menanggapi pemboman itu. (st/sky)