TAIZ, YAMAN (voa-islam.com) - Loyalis pemerintah sah Yaman, dibantu oleh pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi, telah membuat keuntungan baru di Taiz, sumber militer mengatakan pada hari Jum'at (9/10/2015), membawa mereka lebih dekat untuk merebut gubernuran barat dan pelabuhan Laut Merah Al-Mokha dari pemberontak Syi'ah Houtsi.
Pasukan loyalis pemerintah, yang dikenal sebagai Perlawanan Rakyat, hari Jum'at merebut sebuah kamp militer kunci, terletak 45 kilometer utara dari Selat strategis Bab El-Mandab, setelah bentrokan sengit dengan pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran dan sekutu mereka dari pendukung mantan presiden Yaman terguling Ali Abdullah Saleh.
Puluhan pemberontak Syi'ah hOutsi tewas dan terluka selama pertempuran sedangkan sisanya kabur ke arah gurun, Mayor Jenderal Ahmed Saif Al-Yafey, seorang komandan distrik militer di Yaman, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat.
Pasukan pemerintah telah merebut kembali kamp Al-Omari di distrik Al-Dhubab dari Kegubernuran Taiz dan menunggu perintah untuk maju menuju Mokha, kata sang komandan.
Pekan lalu, para pendukung Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi, yang didukung oleh serangan udara koalisi Arab dan pasukan darat, merebut sebuah selat strategis dari para pemberontak Syi'ah Houtsi.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur koalisi yang dipimpin Arab Saudi terus melanjutkan serangan udara terhadap posisi-posisi pemberontak Syi'ah Houtsi dan pasukan loyalis Saleh di Mokha dan Taiz pada Jum'at, dalam apa yang bisa menjadi awal untuk sebuah operasi darat dekat.
"Setelah membebaskan selat Bab El-Mandab dan kemudian distrik pesiri Dhubab, pasukan koalisi Arab dan perlawanan rakyat sekarang bergerak menuju pembebasan kota pesisir Mokha," kata seorang sumber militer Yaman kepada Asharq Al-Awsat.
"Rencana koalisi Arab adalah untuk membebaskan garis pantai seluruhnya dari milisi putschist," sumber itu, yang diminta untuk tetap anonim, mengatakan, mengacu pada aliansi milisi pemberontak Syhi'ah Houtsi dan pengikut Saleh yang merebut ibukota, Sana'a, dan menggulingkan Hadi pada bulan September 2014.
Sebuah koalisi negara-negara Arab yang dipimpin telah membombardir pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman selama lebih dari enam bulan sebagai bagian dari kampanye militer yang bertujuan untuk mengembalikan presiden Hadi ke tampuk kekuasaan. (st/aa)